421. Edenic Vision

Viewed : 101 views

Perlahan-lahan, Adinda tengah terhanyut dalam narasi epik, kisah besar tujuan penciptaan. Babad tersembunyi, menyatukan dimensi surgawi dengan alam bumi. Saga yang ceritanya kelak menjadikan Adinda sebagai pemeran inti.

Bermula dari sebuah keluarga, Adam Hawa. Itu terjadi, tatkala DIA menghadirkan insan di alam 3 dimensi, dunia fisik. Keluarga sebagai tokoh istimewa dalam menghadirkan Kerajaan-NYA di bumi. Dari taman ini kelak pemerintahan-NYA akan meluas meliputi seluruh negeri.

Keluarga-NYA dari alam maya dan keluarga yang dari alam nyata, DIA bekerhendak agar keduanya bekerjasama meluaskan Taman Eden hingga melingkupi seluruh bumi. Ke dua alam bertemu dengan harmonis di Taman Sorga. Dimensi supernatural dan alam normal berpeluk mesra nyata di Taman Eden.

Apa hendak dikata, ini sudah menjadi bagian cerita. Mungkinkah tidak terlalu berguna lagi untuk terus menerus bertanya: Mengapa? Pilihan kehendak bebas makhluk dari dunia sini maupun dari alam sana ternyata sama saja, ambil sikap berlawanan dengan kehendak-NYA secara sukarela.

Dengan demikian the epic saga of God’s goal for humanity, terancam gagal. Si ular sekan-akan berharap Adam Hawa dieliminasi dari awal. Artinya, DIA kalah dan dipaksa lagi mulai dari permulaan. Alih-alih tunduk kepada skenario si penggoda, sebaliknya DIA terus dengan skrip walau harus mengandalkan insan berdosa.

Tak dapat dipungkiri! Peristiwa Kejadian pasal 3 mengakibatkan rencana-NYA terinterupsi. Namun itu bukanlah terhenti. Bak perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir yang putar haluan, balik kanan, dan belok kiri. Seharusnya perjalanan ke Tanah Suci dapat diselesaikan hanya dalam hitungan minggu, bukan berwindu-windu.

Taman Eden telah raib, hilang secara gaib. Bukan suasana Eden yang meluas, sebaliknya daku dan dikau hidup di alam liar lagi ganas. Anti Eden mendominasi bumi. Si ular, yang kelak Kristus juluki sebagai penguasa dunia, keinginannya hanya satu agar daku dan dikau saling cabut nyawa (Yohanes 8:44).

“Tidak banyak lagi waktu-Ku untuk berkata-kata kepada kalian, sebab penguasa dunia yang jahat sedang mendekat. Ia tidak berkuasa atas diri-Ku, (Yohanes 14:30 FAYH).

Jangan mimpi, Adinda masih hidup di bumi! Penguasa dunia tengah gencar menyebarkan anti Eden ke seluruh pelosok negeri (Roma 5:12). Peradaban, sejarah, semua berdarah-darah. Itu kan tempo dulu! Bukan! Sekarang pun semakin menjadi-jadi. Bukankah dikau dapat baca kabarnya setiap hari?

Aaahhh! Ini sulit daku mengerti. DIA tidak mau membuat rencana pengganti, sebaliknya DIA tengah bekerja giat sembunyi-sembunyi. Bekerja melalui daku dan dikau, yang sejatinya, tidak ada potensi. Untuk meluaskan Eden ke setiap inci tanah pertiwi, DIA mengandalkan Adinda yang berdosa namun rela memilih DIA dengan setulus hati!

Ini bukan peperangan di negara entah berantah, bukan! Ini pertempuran tak ada habis-habisnya di dalam hati, di dalam diri sendiri. Rela ataupun condong ke meluaskan Edenic Vision ataukah tak peduli apa yang terjadi?

Si penguasa bumi telah merasuk ke seluruh sisi. Tidak ada lagi bagian ataupun sistem kehidupan yang luput dari kendali si penguasa bumi. Dari pemerintahan hingga perkembangan teknologi. Dari hubungan atasan bawahan hingga putusnya talisilaturahmi. Sedikit banyaknya semua ada dalam genggaman kendali si penguasa bumi.

Pembaca Budiman! Tidak ada yang imun, semua sudah terinfeksi virus anti Eden. Waspada! Tak tahu lagi mana teman mana lawan. Dikira rohani, tak tahunya duniawi. Menuduh itu duniawi, siapa sangka justru itu sangat rohani.

Jangan mencintai pengajaran denominasi, membela doktrin hingga setengah mati. Cintailah sesama sampai serasa Adinda tersakiti. Jangan menjungjung tinggi fatwa tokoh agama hingga bak titah dewa dewi. Jika Adinda kecewa bisa-bisa tidak terobati.

Kasihi DIA, kasihi sesama seperti diri sendiri, selebihnya harap berhati-hati karena bisa-bisa itu hanyalah ilusi. Doakan yang membenci. Ucapkan selamat berbakti dan semoga DIA memberkati presiden dan wakil yang terpilih di tahun 2024 ini, walau mungkin di hati Adinda begitu benci.

Dengan demikian, semoga hari-hari Adinda ke depan akan berseri-seri! Karena telah berperan meluaskan edenic vision di muka bumi.(nsm)

NSM adalah seorang awam yang bak musafir yang senantiasa merindukan Air Hidup di padang pasir nan tandus walau hanya setetes.


Telah terbit buku “Misteri Romantika Ilahi“,”Divine Love Story” dan “The Great Dance of Divine Love” karya NSM

Renungan Lainnya :

Comments

comments