428. Auto Pilot

Viewed : 58 views

The GOD of Bible, punya cara sendiri dalam mewujudkan rencana-NYA di alam sana dan bumi. Norma yang kemungkinan daku dan dikau merasa kurang bijaksana, bahkan cenderung dianggap bodoh oleh para cerdikia.

Alih-alih mengeliminasi tokoh-tokoh peristiwa di Taman Eden, DIA mengandalkan keturunan Hawa yang kelak membalikkan arah peradaban (Kejadian 3:15). Harapan yang tersandi dalam narasi yang terenkripsi.

Janji yang tersembunyi dalam drama peperangan yang tiada akhir. Permusuhan di dunia normal dan begitu juga di alam spiritual. Konflik berlarut-larut antara keturunan benih ilahi dengan bibit si ular.

Dampak pertempuran di alam nonfisik, itu terlihat nyata manifestasinya di alam konkrit. Sejarah peradaban berdarah-darah. Ini bukan saja fakta purba, namun dikau dapat lihat dalam berita sekarang ini juga. Manusia tak sungkan-sungkan saling mencabut nyawa.

Riwayat kebudayaan purba hingga kini hingga masa yang akan datang seakan-akan berjalan sendiri, auto pilot. Setiap orang yang memegang kekuasaan, raja-raja ternama dari imperium masa lalu, hingga negara-negara adidaya semua bertindak atas kemauan dan kepentingan sendiri.

Seolah-olah semua berjalan sendiri tanpa kendali. Kerajaan satu menaklukkan wilayah yang lain tanpa ampun. Pemerintahan yang ini menjajah dan menguras habis sumber alam kawasan lain yang lebih lemah tanpa peduli kesejahteraan penduduk pribumi.

Setiap peluang direbut untuk mengungguli yang lain. Tidak ada tata krama, tidak kenal keluarga. Siapa saja berlomba untuk menjadi adikuasa. Menjadi nomor satu, berebut mencapai puncak, hingga tidak sadar akhirnya maut menjemput!

Jadi amatlah sangat wajar..! Para pemikir gelisah melihat arah perkembangan sejarah. Anggap peradaban berjalan seturut hukum alam, survival of the fittest. Di era modern, alamlah yang pegang kendali nan berkuasa, natural selecton.

Dikau tidak perlu terkejut, jika sekarang alam mendapat predikat baru sebagai the Mother Nature. Bak seorang bunda penuh kasih, alam sebagai pemberi sumber kehidupan! Di era digital kata alam menjadi ALAM!

DIA disingkirkan dari peradaban, di lingkungan perguruan tinggi DIA dilupakan, dijauhkan dari kehidupan sehari-hari. Konon, hampir di seluruh unversitas ternama di negara barat, ateisme menjadi paham default, di lingkungan kampus. Bicara tentang DIA, menjadi janggal di lingkungan para cendikia.

Orang fasik, dengan membanggakan batang hidungnya, tidak mencari Allah. Seluruh pikirannya adalah, “Tidak ada Allah.” (Mazmur 10:4 AYT)

Ini peperangan di alam pikiran. Dalam satu slogan propaganda kaum ateis di bus kota London tahun 2009 yang lalu terpampang tulisan: ’There’s propably no God. Now stop worrying and enjoy your life.’

Selamat datang di dunia tanpa DIA, bumi auto pilot, setiap orang melakukan apa yang dianggapnya benar. Masing-masing mengambil jalannya sendiri (Yesaya 53:6). Tidaklah berlebih jika dikatakan pikiran tentang DIA dianggap penghambat kemajuan ilmu pengetahuan. Kehadiran-NYA merenggut kebahagian setiap insan!

Welcom… di alam dengan aroma anti Eden. Disangka akan mendapat kenikmatan karena terlepas dari DIA, sebaliknya yang dirasa ( Yeremia 2:19). Bukankah dikau dapat lihat sekarang apa yang terjadi di negara yang meninggalkan kasih-NYA? Alih-alih bebas merdeka, justru menjadi budak kebebasan semaunya.

Aaahhh..! Ini yang daku sulit pahami. Di luar yang dapat kumengerti. Walau daku bobrok sama dengan yang lainnya, namun DIA mengandalkan dikau untuk mewujudkan rencana-NYA! Yes! DIA senang dan seakan-akan bergantung kepada Adinda untuk menghadirkan aroma Eden di bumi.

Mungkin berlebihan mengharapkan peristiwa spektakuler terjadi lagi bak exodus, laut terbelah dua di era Musa. Atau pun karunia untuk mencelikkan mata orang buta bak di zaman rasul pertama. Terlalu naif mengharapkan 2 ekor ikan dan 5 potong roti berlipatganda seketika.

Cukuplah kemauan untuk bertegor sapa, melangkahkan kaki ke tetangga. Ucapakan selamat Idul Fitri kepada sesama, tebar shalom kepada mereka yang lagi merayakannya. Jika ada 2 ekor ikan, bagikan 1 kepada yang membutuhkan! Maka dari Adinda aroma Eden akan tersebar ke mana-mana. Aamiin..🙏🏼

Itulah cara yang DIA inginkan Eden meluas di bumi. Mulai dari lingkungan sendiri hingga merasuk ke seantero negeri. (nsm)

NSM adalah seorang awam yang bak musafir yang senantiasa merindukan Air Hidup di padang pasir nan tandus walau hanya setetes.


Telah terbit buku “Misteri Romantika Ilahi“,”Divine Love Story” dan “The Great Dance of Divine Love” karya NSM

Renungan Lainnya :

Comments

comments