92. ’2nd Chance’

Viewed : 513 views

Cinta, aaahhh, memang misterius. Kasih setia dan cinta Tuhan kepada dikau itu tak akan pernah berubah, dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Walau dalam realita sehari-hari, Allah rasanya lebih banyak ‘sembunyi’ dari akal kita, namun hati-Nya telah terpincut kepada dikau.

But it was your ancestors that GOD fell in love with; he picked their children—that’s you!—out of all the other peoples. That’s where we are right now. (Ulangan 10:15, The Message. Terjemahan bebas: Begitu banyak manusia dan suku bangsa, namun hanya kepada nenek moyangmulah Allah jatuh cinta, kepada keturunannya yaitu dikau. Jadi ingat, dikau itu kekasih-Nya!

Allah jatuh cinta kepada saya? Yes, mantap! Dia memilih dikau. Alkitab terjemahan LAI menyebutnya: ‘hati Tuhan terpikat!’ (Ulangan 10:15) Ups! Hati Allah tertawan kepadamu. Mengapa hati-Nya tercantol? Karena bani Israel lebih cerdas dari bangsa lain? Lantaran dikau lebih menjanjikan dari temanmu? Berhubung dikau lebih bisa diharapkan dari rekan bisnismu? Sebab dikau lebih setia dari Saudara kandungmu? 

GOD wasn’t attracted to you and didn’t choose you because you were big and important—the fact is, there was almost nothing to you. (Ulangan 7:7, The Message, Terjemahan bebas: Hati Allah tak tertawan dan memilihmu karena dikau ada potensi dan harapan. Sejatinya, dikau itu payah!)

Aaahhh, jujur memang aku payah! Dikau?

Kalau sudah cinta, muskil dijelaskan: ‘mengapa jatuh cinta.’ Cinta (love) tak dapat dilepaskan dari ‘kepercayaan’ (trust). Itu bagaikan dua sisi mata koin. Cinta itu artinya menaruh percaya, berharap, bahkan rela menyerahkan ‘nasib’ masa depan kepada yang dicintai. Mengapa? Lantaran cinta tulus nan murni berarti menyerahkan hidup kepada yang dicintai.

Jika saja kekasihnya senyum berbunga-bunga sambil menatapnya senang, maka jerih payah, kelelahan, dan  pengorbanan terasa hilang bagai uap ditiup angin. Samuderapun akan diseberangi. Gunungpun akan didaki. Asal itu dapat girangkan hati kekasihnya. Pikiran, jiwa , dan hatinya senantiasa mengusahakan kesenangan, kebaikan, keyamanan, dan kebahagian kekasihnya. Tak ada secuilpun pikiran, niat, hasrat, ataupun motivasi terselebung yang sebaliknya.

Itulah cinta murni nan sejati, cintanya Allah kepada dikau.

Jika kekasih untung, dia-pun ceria walau buntung. Asalkan kekasih berbesar hati, diapun semangat walau sekarat. Andaikan kekasih senyum, diapun senang walau berlinang. Sekiranya kekasih puas, dia-pun rehat walau mangkat. 

Itulah cinta murni nan sejati. Cintanya Allah kepada dikau.

Love never fails. Cinta tak akan gagal. Cinta tak hitung-hitungan untuk membuat kekasihnya bahagia. Jika kekasihnya gagal, cinta tak berkesudahan. Cinta selalu membuka pintu untuk bangkit lagi. Cinta senantiasa memberi 2ⁿᵈ chance, kesempatan ke dua! Bagaimana dengan dikau, ada 2ⁿᵈ chance untuk yang lain dalam hati-mu? (nsm)

NSM adalah seorang awam yang bak musafir yang senantiasa merindukan Air Hidup di padang pasir nan tandus walau hanya setetes.


Telah terbit buku “Misteri Romantika Ilahi” karya NSM

Image by Gerd Altmann from Pixabay

Renungan Lainnya :

Comments

comments