Dengarkanlah Dia

Viewed : 2,160 views

RENUNGAN
Lukas 9:35
Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”

Ketika Yesus dimuliakan di atas gunung, salah satu yang amat penting adalah terdengarnya suara yang mengatakan,
“…….. dengarkanlah Dia” 
Suara itu adalah suara Allah Bapa yang menyuruh murid-murid untuk mendengar Yesus.

Sebagai murid Yesus, kita harus mendengarkan Yesus. Kita mesti memperhatikan dan menyimak apa kata-kata-Nya. Sebagaimana kita butuh makan setiap hari untuk energi fisik kita, maka kata-kata-Nya adalah energi penting sebagai bekal hidup kita. Itulah sebabnya mengapa kita setiap hari perlu duduk tenang dan dengar-dengaran akan suara-Nya.

Dengan mendengar suara-Nya, bararti kita menghormati Dia. Salah satu tanda seorang anak terdidik adalah jika mendengar suara orang tuanya.
Mendengar suara-Nya membuat…
• kita berada di jalan yang aman,
• kita dipertajam dan diasah sebagai pekerja Kristus untuk lebih peka melakukan apa yang baik dan berguna untuk membangun,
• kita menjadi kuat,
• kita berbahagia,
• kita diperlengkapi menjadi berkat Tuhan bagi sesama kita.

Dengan merindukan suara Tuhan, marilah kita berseru seperti seruan pemazmur:
“Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
(Mazmur 119:10-12)

Setelah mendengar suara Yesus, lengkapilah kebahagiaan kita dengan melakukan perintah-Nya, sebab yang berbahagia adalah orang yang mendengar firman Allah dan yang melakukannya.

Bukalah telinga hati kita seluas-luasnya untuk mendengar suara Yesus, dan setelah itu bergeraklah melakukannya.

Selamat bekerja…
Selamat beraktifitas…
Selamat melayani…

Tuhan menyertai dan memberkati kita senantiasa.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

 

Renungan Lainnya :

Comments

comments