Berharaplah Kepada Allah

Viewed : 1,813 views

RENUNGAN
Mazmur 42:11
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Seorang sahabat menuturkan pengalamannya dulu ketika berangkat naik KM Tampomas ke pulau Jawa. Tidak ada orang yang mengantarkannya ke pelabuhan. Dia sendirian pergi ke Belawan dengan naik bus. Orang tuanya di kampung tidak dapat mengantar. Kakaknya sedang sakit. Adiknya harus ikut ujian di sekolah. Jadi semua berhalangan untuk mengantar.

Saat-saat kapal akan berangkat, biasanya para penumpang sibuk saling melambaikan tangan dengan pengantarnya di Dermaga. Namun tidak akan ada lambaian tangan buat sahabat ini, karena itu dia tampak sedih. Dia bayangkan akan merasa sepi dan sendirian di tengah orang banyak.

Lantas dia turun lagi dari kapal dan menemui seorang anak kecil di luar kapal. Setelah bertemu, dia berkata,
“Dek, tolonglah saya. Nanti kalau kapalnya berangkat, tolong kamu berdiri di atas tembok ini dan lambaikan tangan ke saya ya !. Saya nanti akan berdiri di atas kapal di dekat sekoci itu”
Dia menunjukkan tangannya ke arah sekoci di anjungan kapal.

Lalu dia memberikan sedikit uang sebagai upah buat anak kecil itu. Anak kecil itu setuju dan sangat senang mendapat uang. Saat kapal berangkat, anak kecil itupun melambaikan tangan untuk sahabat yang sedang kesepian di atas kapal menuju Tanjung Priuk. Lumayanlah, dia merasa ada sedikit hiburan karena ada yang melambaikan tangan buatnya.

Salah satu tekanan berat dalam hidup muncul disebabkan perasaan sepi dan merasa sendirian.
• Kita merasa tidak ada sentuhan kehangatan dari orang lain di sekitar kita.
• Kita merasa orang mengabaikan kita.
• Kita merasa orang tidak peduli terhadap kita.
• Kita merasa orang lain menyepelekan kita.
• Kita merasa orang lain tidak memihak kepada kita.
• Kita merasa orang lain hanya sibuk dengan dirinya masing-masing dan tidak mengacuhkan kita.

Akibatnya muncul rasa hampa dan kosong .Tidak bergairah menjalani hidup ini. Bahkan kitapun juga sering ikut-ikutan menjadi tidak peduli dengan orang lain.

Ada yang berusaha menarik perhatian orang dengan cara-cara tertentu, bahkan rasanya ingin membayar orang-orang di sekitarnya seperti sahabat yang naik kapal itu sekedar ingin diperhatikan.

Bila saat-saat perasaan seperti itu muncul, ingatlah bahwa Allah Bapa Yang Maha Baik selalu peduli dan mengingat kita. Kasih dan perhatian Allah terhadap kita dapat diandalkan dan terjamin.

Janganlah merasa tertekan, dan jangan gelisah. Mari kita berharap dan terus berharap kepada Allah Bapa Sumber Pertolongan kita !

Sebagai anak-anak Tuhan, marilah kita tingkatkan perhatian kita kepada orang lain tanpa menuntut bayaran apa-apa. Mungkin dengan tegur sapa yang baik, dengan nasihat, dengan memberi kekuatan melalui firman Tuhan, dengan menjadi pendengar yang baik… atau dengan apapun boleh sesuai kapasitas dan kesempatan yang ada. Sebab banyak orang yang sungguh butuh perhatian kita.

Perhatian kita yang mungkin nampak kecil sering sangat berarti dan berdampak besar bagi orang lain.
Semoga !!

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus senantiasa melimpahkan kasih setia dan rakhmat seta perhatian-Nya kepada kita. Amin…

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Renungan Lainnya :

Comments

comments