103. ‘Cinta Terluka’

Viewed : 1,258 views

Hari-hari ini terasa gerah walau mendung menyelimuti Jakarta. Tak tahu mengapa, dada terasa sesak. Tidur kerap terganggu, dan makan pun kurang selera. Gejala ini menjadi-jadi tatkala mataku milirik layar ponsel. Tetapi aneh, walaupun sudah sesak, saya semakin panasaran saja mengikuti perkembangan berita hangat. Kupegang dada, kutepuk perut, “Aaahhh,” kataku menghela napas. “Dada oke, perut normal. Semuanya biasa-biasa saja, tapi kok sesak?”

Jujur, walau itu masalah pribadi yang dapat menimpa siapa saja, tetapi saya tak rela idolaku mengalaminya. Dia terlalu baik tertimpa perkara seperti itu. Dia terlalu rohani untuk terjatuh. Aaahhh, pujaanku sudah jatuh, tertimpa tangga pula! Cukuplah saya saja. Moga Sahabat tak ikutan-ikutan terjangkit sesak!

Cinta bukan untuk dimengerti.

Cinta untuk langsung dialami.

-Candra Malik

Ini bertubrukan dengan logika. Maaf, cinta bukan untuk dianalisis. Bisa saja Sahabat tak percaya, tetapi cinta membuatku tak berdaya. Perihal asmara, sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Engkau bukanlah bagian dari hidupku.

Engkau adalah keseluruhanku.

Memilikimu, seperti tak memiliki siapa-siapa.

Kau bukan orang lain, melainkan diriku sendiri.

–Candra Malik

Duhai cinta. Cinta membuat dua jadi satu, utuh bulat. Kesenangan Sahabat adalah sukaku. Duka Sahabat adalah laraku. Hanya maut yang dapat memisahkan cinta yang kuat. Dan maut itu menjelma dalam berbagai rupa. Berbagai rupa ini membuat cinta rapuh, mudah terluka. Semakin cinta, semakin dalam rentan cedera. Bila cinta terluka, yang mengalaminya berduka nestapa. Melukai cinta, itu berarti melukai hati. Tak ada yang lebih perih dari cinta yang terluka!

Ups, apakah drama yang tengah hot-hot-nya di media adalah gambaran samar-samar tentang cinta-Nya yang terluka? Bisa jadi itu lukisan sebenarnya romantika ilahi, Divine Romance, antara Allah dengan Sahabat. Dan luka yang paling terasa hingga ke ubun-ubun adalah cinta terluka karena kekasih tidak setia. Sahabat adalah kekasih Allah. Cinta-Nya dan saya, maaf, berselingkuh! 

Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.

-Kidung Agung 7: 10

I am my lover’s. I’m all he wants. I’m all the world to him!

The Message: Saya milik kekasihku. Hanya saya rindu dendam-[NYA]. Saya segala-galanya bagi-[NYA].

Betapa jahatnya saya. Saya yang tercela, Dia pula jadi tersangka. Saya pedih, Dia pula jadi tertindih. Bangun, sadar, cinta terluka, dua-duanya cedera. Sejatinya saya cedera, Dia terluka! Hubungan ini telah ternoda, tidakkah Sahabat rasakan? Relasi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Saya sambut rayuan-Nya. Masyaallah, Kekasih hati yang telah saya khianati, kini mendampingi. Jadi, saya siap diadili di sidang ilahi. Bagaimana dengan Sahabat? Ingat, ingat, ingat, ketika Sahabat berkomentar tentang berita hot itu, sejujurnya Sahabat tengah membicarakan diri sendiri. Moga berita itu akan berakhir dengan sejahtera! Wallahu a’lam bishawab! (nsm).

NSM adalah seorang awam yang bak musafir yang senantiasa merindukan Air Hidup di padang pasir nan tandus walau hanya setetes.


Telah terbit buku “Misteri Romantika Ilahi” dan “Divine Love Story” karya NSM

Photo by Sydney Sims on Unsplash

Comments

comments