100. ‘Aku Kalah!’

Viewed : 466 views

Gegap gempitanya perayaan Natal telah lampau. Namun, tahun baru sudah di depan pintu. Sejenak menikmati hidup suasana baru. Sayang, itupun cepat berlalu. Tidak ada yang tak berlalu. Semuanya akan kembali ke debu. Akhir hidup ku? Siapa yang tahu? Tahun baru? Sama saja dengan yang dahulu! Demikianlah windu bergeser ke windu. Aku, dikau, semua insan binasa ditelan waktu. Hanya, siapakah yang peduli ‘nasib’-Mu?

Sesudah penahanan dan penghukuman [IA] terambil, dan tentang nasib-[NYA] siapakah yang memikirkannya? (Yesaya 53:8)

Semua sibuk! Waktu hanya cukup urus diri sendiri. Betlehem 2000 tahun lalu, cacah jiwa pertama dalam sejarah. Sang Firman ambil bentuk menjadi bayi Yesus. Apa yang dapat dilakukan bayi? Tanpa ditolong, orok hanya dalam beberapa jam akan lenyap. Mengapa Dia datang tidak sebagai manusia super seperti Ultra man? Atau Batman? Ataupun Superman? Bukankah dengan demikian, manusia akan dapat dengan mudah ditundukkan? Mengapa bayi? Siapa yang segan dengan bayi?

Tapi, tunggu dulu!

Ia-pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. (Markus 4:39)

Wow, alam turut perintah-Nya. Ucapan-Nya berkuasa, lebih dahsyat dari hukum Fisika yang mengatur alam. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan. Angin juga turut menimbulkan arus di danau Galilea. Kala perbedaan itu dalam sekala ekstrim, maka terjadi badai yang siap menenggelamkan apa saja. Dan, Yesus tengah tidur nyenyak di buritan!

Bukan hanya hukum Fisika, hukum Kimia juga bernasib sama. Air berubah jadi anggur kualitas wahid dalam suatu pesta di Kana (Yohanes 2). Struktur atom dan molekul air yang sederhana berubah menjadi struktur yang rumit. Yang paling melewati batas nalar manusia adalah kuasa-Nya memberi ‘nyawa’ kepada sel yang telah mati. Sel-sel mata yang telah lama tak berfungsi, hanya dengan ucapan-Nya, yang buta celik kembali. Yang lumpuh, lompat berlari. Dan Lazarus yang telah 4 hari membusuk dalam kubur, bangkit hidup kembali. Wow wow wow, dikau mungkin sering dengar: Tak ada yang mustahil bagi-Nya! 

Tidak ada yang mustahil? Tunggu dulu!

Baru saja Dia injakkan kaki di Gerasa, orang kerasukan roh jahat menghampiri-Nya ketakutan (Markus 5). Roh-roh itu sujud menyembah-Nya, dan mohon agar mereka diperlakukan dengan ‘baik-baik’. ’lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!” (ayat 12). Roh-rohpun tunduk perintah-Nya. Mereka mengemis kemurahan hati-Nya.

Namun, tunggu!

Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. (Markus 5:17)

Melihat babi-babi yang jadi korban. Bisa jadi peternak rugi jutaaan. Pemilik beserta sebagian besar penduduk Gerasa gusar tak terkatakan. Mereka spontan mengusir-Nya dengan kasar tak berprikemanusian.

Ooo Sobat! Alam tunduk kepada-Nya. Roh-roh ketakutan dan bertekuk lutu menyembah-Nya. Akan tetapi kala Dia diusir? Dia segera angkat kaki bak pecundang yang kalah tak bernyali. Ketika Pilatus dengan angkuh bertanya isu filosofis kepada-Nya: ‘Apakah kebenaran itu?’ (Yohanes 18:38). Dia diam! Dia membisu. Dia bak orang awam lugu yang kalah debat dan dipermalukan di hadapan Zakir Naik. Aaahhh, hanya dikau! Cuman dikau yang dapat mengalahkan-Nya!

Ini bukan adu kuasa. Bukan pula laga kecerdikan. Sejatinya ini rebutan ‘hati’, ya rebutan cinta! Dan jeritan senandung Obie Mesakh, bisa jadi, adalah jeritan-Nya juga.

Natalia kau jelas berubah                                                                       
Natalia kau membagi cinta                                                                                                                                                [Aku] insan biasa yang selalu tersisih                                       
Jangankan dalam kehidupan                                                         
Di dalam bercinta pun [Aku] kalah

Sejujurnya, akulah ‘Natalia’ itu. Berharap dikau bukan! Cintaku berubah. Cintaku terbelah. Sang Cinta kalah! Mengapa Engkau kalah ya Allah? Moga di tahun yang akan datang, hati-Nya tak tambah lelah. Karena cintamu utuh tak terbelah (nsm)

NSM adalah seorang awam yang bak musafir yang senantiasa merindukan Air Hidup di padang pasir nan tandus walau hanya setetes.


Telah terbit buku “Misteri Romantika Ilahi” karya NSM

Image by Oberholster Venita from Pixabay

Renungan Lainnya :

Comments

comments