433. A Corporate Rebellion

Adinda sudahlah maklum, siasat si ular mengoda Hawa sudah menjadi pengetahuan umum. Di dunia fisik, itulah kejatuhan manusia pertama. Begitu juga di alam langit, tindakan si ular menjadi perlawanan perdana kepada Sang Pencipta. Bisalah dikatakan kalau pemberontakan ini sebagai wujud buah pilihan anugerah free will. Baik Adam Hawa, begitu juga si ular, alih-alih menjadi kawan,…

430. Simple Love

Berbagai skenario logika bermunculan akibat drama tragis di Taman Eden. Mulai dari yang bersikap adem ayem: ’Emangnya gue pikirin?’ Entah dikau percaya ataupun daku tidak yakin dengan narasi tersebut, sama saja, tidak ada efeknya bagi hidup keseharian. Sikap apatis, menerima begitu saja dan anggap itu semua kehendak-NYA sebagai takdir manusia. ’Bukankah tidak ada yang kebetulan…

424. Opus Divinum

Ini era serba artificial. Jangan langsung percaya dengan apa yang di depan mata, rasa pun dapat berdusta. Rasa dalam kemesan, itu belumlah tentu berasal dari buah yang bersangkutan. Begitu juga citra rasa makanan, dapat diganti dengan yang buatan. Sukralosa, misalnya, pemanis buatan yang rasa manisnya sekitar 600 kali dari gula. Bahkan i-gen sudah terbiasa dengan…

422. Supernatural Rebellion

Narasi si ular di Taman Eden yang menggoda Hawa, kisah yang sudah begitu familiar di telinga. Bukan hanya bagi mereka yang percaya, namun juga bagi mereka yang menganggap itu hanya sebatas legenda. Walau ada berbagai penafsiran, namun bisa jadi logo Apple yang unik terilhami peristiwa di Eden. Steve Jobs, pendiri Apple, seorang Buddhist Zen yang…

186. ’Dunia Lika Liku’

Siapakah yang masih percaya? Adakah kisah ini masuk logika? Jika dikata. Lihat fakta. Narasi dari dahulu kala. Bahwa di masa-masa belum ada dosa. Saat hanya tahu jujur bicara. Bicara apa adanya. Polos tak mengada-ada. Semua indah tak terkira. Itulah hidup mula-mula. Di Eden Adam dan Hawa. Berdua hidup mesra. ULAR adalah binatang yang paling cerdik…