Karena Abraham Mendengarkan Firman-Nya

Viewed : 104 views

Kejadian 22:12, 18
Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”

“Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.”

Salah satu peristiwa penting dalam hidup Abraham adalah ketika dia diuji untuk mempersembahkan Ishak, anaknya. Abraham diuji apakah dia bersedia.

Dengan mempersembahkan Ishak, berarti Abraham akan kehilangan anaknya. Padahal Ishak itu sudah lama dinanti. Rasanya Ishak adalah harta termahal.

Kok Allah tega ya?
Allah kok sampai hati mengganggu perasaan Abraham?
Abrahampun pasti merasa berat, tapi kok dia mau?

Seandainya kita hanya tahu sepotong kisah ini, dan tidak tahu akhir peristiwa ini, pertanyaan di atas akan muncul. Juga akan ada pertanyaan lain yang nadanya sama, yaitu Allah terlalu keras meminta yang tak masuk akal. Jangan-jangan suara yang didengar Abraham bukan dari Tuhan. Abrahampun sepertinya kehilangan akal sehat. Kitapun bingung.

Namun karena kita sudah tahu penuh kisahnya, kita tidak akan bertanya seperti itu lagi. Kitapun dibangun dan dikuatkan oleh ketaatan dan iman Abraham. Selama bumi ini masih berotasi pada porosnya, kisah ini akan terus dituturkan, didiskusikan, dan dikhotbahkan menjadi pembelajaran bagi setiap orang percaya.

Oleh ketulusan Abraham untuk rela mempersembahkan Ishak, maka Allah mengulang kembali menyatakan janji-Nya akan mewujudkan hadiah istimewa kepada Abraham. Oleh keturunan Abraham melalui Ishak, semua bangsa di bumi (orang yang percaya dan menerima Kristus) dari segala kaum dan ras akan mendapat berkat istimewa… beroleh keselamatan. Kitapun sudah dapatkan itu. Semua itu buah dari iman Abraham… karena dia mendengarkan firman-Nya.”

Walau iman kita tidaklah sebesar iman Abraham, kitapun juga sesungguhnya diberi Tuhan kesempatan untuk dapat melakukan sesuatu sebagai tindakan iman untuk memberkati orang lain. Boleh jadi apa yang kita buat itu menjadi catatan kecil sebagai bagian sejarah panjang perjalanan rencana Allah atas dunia ini. Sungguh indah hal ini ya.
B a g a i m a n a ?
Bersediakah kita?
S e m o g a s a j a !

Kiranya Tuhan menyertai dan memberkati kita dalam melakukan sesuatu sebagai bagian dari Rencana Agung Allah bagi dunia ini. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Image by Robert Cheaib from Pixabay

Renungan Lainnya :

Comments

comments