Menjadi Pembawa Damai

Viewed : 316 views

Kolose 1:19-20
Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Kepenuhan Allah ada di dalam Kristus dengan sempurna. Dalam kesempurnaan Kristus, Dia telah memperdamaikan kita dengan Allah. Hanya darah-Nya yang dapat membasuh dan menyucikan dosa-dosa kita.

Oleh karena Kristus telah memperdamaikan kita dengan Allah, maka sebetulnya kita telah memiliki damai sejati yang sesungguhnya melebihi damai lain yang kita upayakan dan cari-cari.

Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Masalahnya sekarang adalah: apakah Kristus menempati posisi utama dalam hati kita?

Dalam semua sikap, tindakan, dan keputusan kita: apakah tercermin dan terlihat kemuliaan-Nya?

Sahabat…
Dengan keutamaan Kristus, dan berangkat dari keyakinan akan damai Kristus yang telah kita terima, marilah kita terus belajar untuk terus semakin setia kepada Dia.

Mari kita menjadi pembawa damai, sehingga:
• Jadilah damai dalam diri kita.
• Jadilah damai dalam keluarga kita.
• Jadilah damai dalam setiap komunitas dimana kita ada di situ.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.

Damai sejahtera Allah menyertai dan memimpin kita senantiasa. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Photo by Christopher Sardegna on Unsplash

Renungan Lainnya :

Comments

comments