Setiap kita datang dari latarbelakang berbeda. Masing-masing menjadi dewasa dengan jalan unik dan istmewa. Kembarpun tidak sama. Tidak ada seorangpun sebelumnya dapat menduga. Tak ada yang dapat mereka-reka. Kelak kita akankah jadi apa? Mungkinkah semuanya sudah ditentukan? Apakah nasib keturunan Adam sudah dipastikan? Dan jalan hidup setiap insan sudahkah dituliskan? Entahlah!
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. (Mazmur 139: 15,16.)
The Message: You know me inside and out, you know every bone in my body; You know exactly how I was made, bit by bit, how I was sculpted from nothing into something. Like an open book, you watched me grow from conception to birth; all the stages of my life were spread out before you, The days of my life all prepared before I’d even lived one day.
Terjemahan bebas: Ya Allah, Engkau mengenal aku ‘luar’ dan ‘dalam’, Engkau tahu setiap inci tubuhku; Engkau tahu pasti bagaimana aku jadi, setahap demi setahap, bagaimana aku ditempa dari tiada menjadi bayi. Layaknya seperti buku yang terbuka, Engkau mencermati aku ketika jadi, sejak pembuahan hingga dilahirkan; seluruh tahapan kehidupanku tak ada yang tersembunyi di hadapan-Mu. Hari-hari kelak di hidupku semua sudah ditentukan bahkan sebelum aku dilahirkan.
Aaahhh! Apakah nasibku dan dikau sudah dipastikan? Riwayat hidup setiap orang sudah dituliskan. Tak ada pilihan. Apakah kita tinggal ikut-ikutan? Skenarionya sudah dibuatkan. Begitukah?
Sahabat! Setiap bertemu dengan ayat semacam Mazmur di atas, kita diperhadapkan kepada misteri kehidupan. Semua dihadapan-Nya telah terjadi. Namun, bagi insan itu baru mulai. Dilematis! Naskah sudah ditulis akan tetapi narasi baru akan digoreskan. Seperti itukah?
Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. (Yeremia 31:3)
The Message: “I’ve never quit loving you and never will. Expect love, love, and more love! (Terjemahan bebas: “Aku tak akan pernah terhenti mencintaimu dan tidak akan pernah berhenti. Harapkan cinta, carilah cinta, dan kenallah Sang Cinta.)
Baiklah! Ini yang pasti. Tak diragukan lagi. Karena ini kebenaran hakiki. Dasar naskah yang menjiwai. Dari dulu hingga nanti. Allah tidak mungkin tidak mencintai Adam. Di taman sorga begitu. Sekarangpun, di luar Eden, berlaku seperti itu. Semua keturunan Adam dicintai-Nya. Karena dikau, sejatinya, tercipta dengan cinta, dalam cinta, dan untuk cinta.
supaya nama-Ku tinggal di situ untuk selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa. (2 Tawarikh 7:16. Lihat padanannya di kitab Iberani 3:1-6)
The Message: My Name is stamped on it forever; my eyes are on it and my heart in it always. Terjemahan bebas: Nama-Ku selama-lamanya terpatri padamu; mata-Ku tertuju kepadamu dan engkau selalu di hati-Ku.)
Wow wow wow. Bisa jadi banyak hal membingungkan. Tak terbilang pertanyaan. Dan semua penjelasan tak memuaskan. Yang pasti hati-Nya selalu padaku. Cinta-Nya hanya kepada dikau! Kekasih-Nya aku. ‘Belahan’ jiwa-Nya dikau. Dulu begitu. Tak usah ragu, selamanya seperti itu.
Itulah naskah-Nya. Manuskrip dalam hati-Nya. Rencana dari semula. Dari sebelum dikau tercipta. Sebelum ada taman sorga. Sebelum dikenal kosa kata ‘dosa.’ Sebelum ada apa-apa. Maksud abadi-Nya. Mencintaimu selama-lama-lamanya. Dikau menjadi bagian dari diri-Nya dalam persekutuan Tritunggal Yang Maha Sempurna (1 Yohanes 1:3). Skenario di taman sorga dulu begitu. Sekarang juga berlaku. Hingga nanti seperti itu. Itulah satu-satunya narasi di BUKU! Dia cinta dikau selalu.
Karena cinta, Adam ada pilihan! Cinta yang sejati muncul dari kerelaan. Tak ada paksaan. Dan sebab itu Adam ada kemampuan. Kapasitas moral mengubah peran. Laksana aktor, di atas panggung drama, yang merubah peran. Bahkan peran hingga menikam ‘Sang Jagoan.’ Seakan-akan patung mampu meludahi Sang Pemahat.
Dulu kala! Adam telah pastikan pilihan. Naskah hidup setiap insan. Manuskrip jalan hidup setiap keturunan Adam. Pandora box telah terbuka. Sakit diare menyebar ke mana-mana. Tarian kehidupan bagi setiap insan. Tarian duka yang menyakitkan. Adam diusir dari taman Eden. Itulah stori bagi setiap insan. Nasib bagi setiap orang. Hidup di luar kahayang. Tak ada yang dapat mengelak. Semua sudah terjebak. Ceritera telah ditetapkan.
Masihkah ada harapan?
Sebagai halnya Adam, dikaupun ada pilihan! Itulah esensi cinta sejati. Di taman sorga begitu. Sekarangpun berlaku! Silakan ubah peran. Tulis ulang (rewrite) naskah hidup. Cari jalan pulang! Semoga dikau temukan. (nsm)
![]() |
NSM adalah seorang awam yang bak musafir yang senantiasa merindukan Air Hidup di padang pasir nan tandus walau hanya setetes.
Telah terbit buku “Misteri Romantika Ilahi” karya NSM |



