Jalan Yang Lurus

Viewed : 5,158 views

RENUNGAN
Amsal 21:2
Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.

Suatu hari seseorang tersesat di jalan. Di ujung perjalanannya dia menemui jalan buntu. Terpaksa dia kembali ke jalan semula. Padahal dia sudah berjalan jauh. Dia rugi waktu dan rugi bahan bakar.

Masalahnya sebetulnya adalah orang tersebut terlalu asik menikmati musik kesukaannya selagi nyetir, sehingga dia tidak memperhatikan arah dan tanda-tanda jalan. Dia berjalan menuruti nalurinya melewati jalan yang menurutnya bagus dan rata.

Kalau sesat di jalan seperti itu, tidak terlalu masalah mungkin. Bisa kembali lagi ke jalan semula. Tetapi bagaimana jika salah dengan perjalanan hidup kita? Perjalanan hidup kita bisa salah arah. Bila salah, kita tidak bisa memutar waktu kembali.

Kita sering terlalu asik dengan apa yang kita suka dan menyenangkan. Kita berjalan menempuh hidup ini dengan pikiran kita saja dan apa yang kita pandang baik. Kita sering lupa melihat tanda-tanda dan arahan dari Tuhan. Kita sering tidak melibatkan dan tidak menghadirkan Tuhan dalam hidup kita.

Kita memang percaya kepada Yesus. Kita yakin sudah diselamatkan Yesus. Tetapi kita tidak menjadikan Yesus sebagai TUHAN yang berhak penuh atas hidup kita. Inilah masalahnya, sehingga kita tersesat.

Marilah kita mencermati seluruh hidup kita dengan rencana yang baik berdasarkan Yesus sebagai TUHAN atas hidup kita. Dengan demikian, jalan kita bukan lurus menurut kita, tetapi lurus menurut Tuhan sendiri.
Semoga ! !

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Biarlah Tuhan Yesus memimpin perjalanan hidup kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Renungan Lainnya :

Comments

comments