86. ‘Cinta KW’

Viewed : 399 views

Friends! Cinta Tuhan kepada kita hendaknya menjadi sauh. Jangkar yang menuntun jiwa dalam melewati gelombang badai. Angin puting-beliung berupa tuntutan dan ancaman dari berbagai ajaran maupun doktrin agama. Dan itu terjadi tak terkecuali di lingkungan agama Nasrani. Moga sirnalah pula rasa bersalah karena tak mampu memenuhi desakan umat beragama. Hendaknya terkikis habis sangkaan bahwa profesi hamba Tuhan itu statusnya lebih terhormat.

…sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, (Ibrani 6:19)

Sobat! Kita ini kekasih Allah. We are His lovers. Untuk ini Saudara tercipta! Dan karena itulah Anda diselamatkan dari cengkeram dosa. Kita lebih dari hanya sekedar diperhatikan. Dia telah memburu dikau lebih awal dari waktu. Dia begitu jauh mengejar Anda, hingga ke seberang alam semesta. Riwayat cinta ilahi, Divine Romance, ini lebih baheula dari legenda purba Ratu Helen dari Troy. Apalagi babad cinta Sangkuriang di tanah Parahyangan. Dikau telah ada dalam sanubari-Nya jauh sebelum ada Adam-Hawa. Dia telah terpesona dengan dikau sebelum waktu mulai berdetak.

Rasul Yohanes dalam masa-masa yang sulit dalam hidupnya, menggoreskan dengan dawat emas kesahihan kodrati bahwa kasih itu berasal dari Allah ( 1 Yohanes 4:7). Ok, lantas? Begini! Saudara tidak dapat merayu Dia untuk mengasihimu dengan berbuat baik. Dia tak bergeming untuk mencintaimu dengan habis-habisan melayani-Nya. Dia-pun tak terpesona sehingga mengasihimu bahkan karena engkau berusaha mengasihi-Nya. Aaahhh! Belum nyambung! Singkatnya seperti ini.

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita. (1Yohanes 4:10)

Cukup jelas, bukan? Belum! Ooo. Cinta-Nya tak mampu kau beli dengan apapun bahkan dengan nyawamu! Dikaui dicintai-Nya bukan karena apa yang Saudara bisa lakukan. Tidak ada yang Anda harus lakukan agar cinta-Nya tetap menyala kepadamu. Asmara yang misterius ini tidak mengekor kepada apa yang telah Saudara capai dalam hidup ini. Dia mencintai dikau semata-mata lantaran siapa Saudara! Dikau itu kekasih-Nya, His lovers.

…tidak akan kamu percayai, jika diceritakan kepadamu. (Kisah Para Rasul 13:41)

Aaahhh! Siapakah yang akan percaya kepada riwayat asmara ilahi ini? Storinya sungsang. Alurnya tak masuk akal. Kisahnya membuat kaum tokoh agama geram. Kaum agamawan tersinggung. Kaum ahli kitab terpojok sambil berdesah: “tak mungkin!” Kaum elite rohani gusar dan sepakat menggantikannya dengan kisah yang lebih ritualistic practices. Dan sedihnya, umat lebih terpincut dengan kisah cinta KW ini. Laksana kerbau dicocok hidungnya, umat tunduk patuh tak berdaya. Aaahhh, siapakah yang masih sadar?

…ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,(Yesaya 29:13)

Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. (Matius 15:9) Semoga dikau dapat menangkap getaran cinta ilahi ini. Sehingga terasa lega hingga tulang sumsum. Dia mencintai Saudara. Dia mengundang dikau untuk menikmati petualangan asmara yang tak ada duanya. Petualangam hingga puncaknya ketika Sang Kekasih datang ke dua kali menjemput dikau dan aku. Ya, Maranatha! (nsm)

NSM adalah seorang awam yang bak musafir yang senantiasa merindukan Air Hidup di padang pasir nan tandus walau hanya setetes.


Telah terbit buku “Misteri Romantika Ilahi” karya NSM

Image by Tú Anh from Pixabay

Comments

comments