Arif & Bijaklah Memakai Seluruh Waktu yang Ada

Viewed : 94 views

Efesus 5:15-16
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Ada pengalaman dengan seorang sahabat baik ketika serumah saat masih mahasiswa. Dia gemar dan pintar main catur. Di sela waktu kosong, dia selalu berusaha mencari teman untuk dapat bermain catur. Tapi syukurlah dia bijaksana mengatur waktu sehingga kuliahnya dapat selesai dengan lancar dan baik hasilnya.

Ada seorang yang suka memancing. Setiap ada waktu kosong, dia pasti pergi memancing. Jika ada rencana piknik, dia mengusulkan pergi ke pantai saja agar dapat memancing ikan di sana. Saat pergi piknik, dia bawa peralatan pancing lengkap. Dalam acara kebersamaan, dia sering memisahkan diri dan pergi ke tepi pantai untuk memancing.

Ada seorang mahasiswa yang pintar dan cerdas. Tetapi nilainya menjadi buruk karena banyak waktu habis untuk main game. Dia jadi lupa belajar. Akhirnya dia menyesal karena tidak bijak gunakan waktu..

Hobby, minat dan kesukaan menyatu dalam hidup setiap manusia. Hidupnya cenderung dikendalikan oleh hal tersebut. Apa yang menjadi hobby… apa yang menjadi kesukaan… apa yang paling diminati seseorang, itulah yang paling berharga baginya. Dia akan menghabiskan banyak waktu untuk itu.

Bagaimana dengan kita?
Apa minat kita?
Apa hobby kita?

Tentu ada banyak dan beragam. Pastilah banyak waktu yang terpakai untuk itu.

Rasul Paulus ingatkan kita untuk arif dan bijak memakai seluruh waktu yang ada. Jangan sampai waktu kita habis hanya untuk sesuatu yang tidak berguna. Lebih jauh lagi… mestinya apa yang kita lakukan ada hubungannya dengan rancana Allah atas hidup kita… untuk apa kita hidup.

Kita diingatkan agar jangan sampai waktu kita habis hanya mengurusi hal-hal yang akan kita tinggalkan. Jangan sampai waktu kita terhilang hanya untuk hal-hal yang membuat hidup kita tidak berdampak apa-apa.

Marilah kita arif dan bijak memakai seluruh waktu kita sesuai dengan panggilan Allah atas hidup kita masing-masing.
Maksimalkan dan optimalkan !

Sehubungan dengan hal itu, ingatlah apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Markus 8:36, ”Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya”.

Tuhan Yesus mengingatkan kita agar di antara semua keinginan dan cita-cita kita, janganlah sampai kita kehilangan apa yang paling berharga yang berhubungan dengan kekekalan nanti. Harga nyawa jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga seluruh dunia ini, apapun itu!

Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita senantiasa. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Illustration created using DALLE-3 on Bing Image Creator

Renungan Lainnya :

Comments

comments