Kami Adalah Hamba-hamba yang Tidak Berguna

Viewed : 189 views

Lukas 17:10
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.

Tanpa pamrih adalah rangkaian kata yang sering kita pakai yang memiliki arti suka rela. Tidak memandang upah. Tidak bergantung kepada respons orang. Tidak menghiraukan untung-rugi.

Tuhan Yesus mengaitkan kata tanpa pamrih kepada orang-orang yang mau melayani Dia dengan tulus sepenuh hati.

Kedatangan Tuhan Yesus juga seperti itu. Yesus ditolak luar biasa oleh orang-orang. Dia mengalami kepedihan sampai berakhir dengan kematian di kayu salib. Derita luar biasa Dia rasakan demi kita.

Yesus seakan-akan ekstrim berkata bahwa setiap orang yang sungguh-sungguh melayani, mestinya berkata, “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna”

Kata-kata tersebut bukan berarti kita tidak berguna, tetapi begitulah semestinya kata hati ketika kita melayani Tuhan. Kita menempatkan posisi merendah dalam tanggung jawab panggilan pelayanan kita.

Kita diingatkan agar rela untuk murni dan bebas dari keinginan hati untuk diutamakan. Kita siap tidak diperhitungkan dan rela tidak diingat-ingat orang.

Bagaimana kita bisa seperti itu? Nampaknya itu terlalu ideal. Ideal memang!, dan kita harus memiliki idealisme dalam hal apapun juga. Kita akan semakin dekat dengan kondisi ideal jika kita semakin memahami siapa kita di hadapan Allah.

Kita orang yang berhutang. Hutang kita adalah hutang nyawa kepada Tuhan. Hutang itu tak terbayarkan oleh kita apapun yang dilakukan.

Mari kita tetap di bawah dan di dalam kasih karunia Tuhan. Kalau bukan oleh anugerah Allah, kita tidak jadi apa-apa meski orang mengatakan kita sukses atau mungkin kita merasa diri sukses. Di luar anugerah Allah, kita tak berarti apa-apa. Bersyukurlah bahwa Tuhan menjadikan kita berarti.

Selamat beraktivitas
Selamat bekerja.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati dan menyertai kita untuk tetap memiliki hati seorang hamba. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Illustration created using DALLE-3 on Bing Image Creator

Renungan Lainnya :

Comments

comments