Keputusan Untuk Setia & Taat Kepada Yesus

Viewed : 219 views

Yohanes 6:68
Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal

Siapa idola dan panutan kita? Kehidupan idola atau orang yang kita kagumi sedikit tidaknya akan mempengaruhi corak dan gaya hidup kita.

Dalam Injil Yohanes fasal 6, dicatat kejadian luar biasa dimana Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang dengan cara ajaib. Setelah itu orang banyak mencari-cari Yesus untuk bisa beroleh makan lagi.

Lantas Tuhan Yesus mengajarkan sesuatu yang sangat penting dan berharga, jauh lebih berharga dari sekedar roti yang mengenyangkan mereka sebelumnya.

Karena ajaran Yesus dinilai pahit dan keras, maka banyak orang mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Yesus.

Melihat itu Yesus menantang murid-Nya apakah mereka tidak ikut orang banyak itu untuk mundur? Tuhan Yesus tidak membujuk-bujuk dan tidak merayu-rayu agar murid-murid-Nya tetap bersama Dia… tidak! Tuhan Yesus tegas dan terbuka; dipersilahkan memilih bagi murid-murid-Nya.

Namun sangat menguatkan dan sangat membesarkan hati apa jawaban Petrus menanggapi tantangan Yesus dengan berkata, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal”

Sangat amat tepat jawaban Petrus. Jawaban Petrus mengajak kita untuk berpikir dan merenungkan:
• Kepada siapakah kita akan pergi selain kepada Yesus?
• Adakah ada pribadi lain yang bisa menggantikan posisi Yesus dalam hidup kita?
• Apakah ada niat meninggalkan Yesus dengan alasan ajaran-Nya keras dan tegas?
• Perlukah ajaran Yesus dikoreksi?
• Apakah kita ikut-ikutan dengan orang mundur dari Yesus dengan alasan yang “mungkin” dapat diterima akal. “Akal kitakah sumber kebenaran?”
• Apakah keputusan yang keliru dari tokoh Kristen yang kita kagumi mempengaruhi iman kita? (pertanyaan ini mungkin sulit untuk menjawab dengan kata: tidak!)

Marilah kita menjawab hal yang sama seperti Simon Petrus… bahwa keputusan kita adalah tetap ikut dan taat kepada Yesus apapun yang terjadi.

Perkataan Yesus adalah perkataan hidup dan kekal. Kalau orang meninggalkan Yesus, orang itu akan hilang dan binasa.

Mungkin kita tidaklah sampai meninggalkan Yesus dalam arti: tidak percaya lagi kepada Dia. Tetapi boleh jadi bahwa pengaruh negatif membuat semangat kita melayani melemah. Hati kita menjadi dingin dan tak bergairah menjadi murid Yesus. Hati tawar dan jenuh… Janganlah !!!

Komitmen dan keputusan untuk setia dan taat kepada Yesus adalah keputusan dan pilihan kita secara pribadi. Keputusan itu tepat. Tetaplah dalam keputusan itu apapun yang terjadi dan apapun harganya.

Kehidupan orang tertentu yang setia dalam Tuhan sering menyemangati kita dalam keputusan yang sudah dan akan kita ambil. Itulah artinya kita bersaudara. Kita disuruh untuk saling menguatkan. Sebab itu biarlah hidup kita… keputusan dan pilihan kita meneguhkan iman saudara-saudara kita. Sebaliknya; keputusan dan pilihan-pilihan salah yang diambil orang jangan sampai mempengaruhi dan menawarkan keputusan dan pilihan benar yang telah kita ambil.

Wahyu 2:10b 
Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Tetaplah setia dengan hidup dalam ajaran-Nya!

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Illustration created using DALLE-3 on Bing Image Creator

 

Comments

comments