Kuluhurkan dan Kutinggikan Engkau

Viewed : 147 views

Keluaran 15:1-2
Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: “Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.

Setelah melihat dan merasakan kuasa Tuhan yang sungguh luar biasa, Musa memuji-muji Tuhan. Bersama segenap bangsa Israel, mereka menyembah Tuhan dengan suatu nyanyian pujian akan kebesaran Tuhan yang telah menyelamatkan mereka.

Melihat jumlah mereka yang banyak di lapangan terbuka, dapat dibayangkan suasananya yang begitu luar biasa.

Setelah kita dibebaskan dari murka Allah… setelah diselamatkan, apa yang kita lakukan?

Masihkan ada terus kumandang suara untuk memuji-muji Tuhan dan membesarkan Dia dalam hati kita? Atau mulai redup ditelan rutinitas hidup?

Salah satu yang dapat menolong kita untuk tetap segar dan bertumbuh dalam pengenalan akan Dia adalah bila kita menyembah dan memuliakan Kristus.

Marilah kita bersama segenap orang percaya berseru kepada-Nya, “TUHAN… Engkaulah kekuatanku. Engkau telah menyelamatkanku. Kupuji dan kusembah Engkau Allah Bapaku. Kuluhurkan dan kutinggikan Engkau.

Mazmur 103:1-4
Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.

Selamat beraktifitas

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita senantiasa. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Photo by NATHAN MULLET on Unsplash

Renungan Lainnya :

Comments

comments