Kristus yang Merelakan Nyawa-Nya Buat Kita

Viewed : 1,109 views

Titus 2:11-14
Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang inidengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Baru-baru ini ada kabar kisah tentang dua orang terpapar covid-19. Yang seorang sudah lanjut usia, dan satu lagi masih muda. Tabung oksigen yang tersedia cuma sebuah saja. Siapa yang akan mendapatkan tabung oksigen yang cuma satu itu?

Apakah yang sudah lanjut usia mendapatkannya?, dengan mengingat usianya sudah tinggi; kasihan dia kepayahan tak kuat bernafas. Tak berdaya. Dia harus dihormati.

Atau diberikan kepada yang muda? dengan mengingat masih banyak tugas yang dia harus lakukan untuk masa depannya?

Ketika hal itu dipertanyakan, maka yang lanjut usia katakan agar tabung oksigen itu diberikan ke yang muda saja, bukan kepada dirinya. Alasannya adalah bahwa dia sudah lanjut umur, dan sebetulnya dia merasa tak akan lama lagi dia hidup di dunia ini. Sementara anak muda itu masih jauh perjalanan hidupnya. Masih muda dan masih banyak kesempatan baginya untuk mengabdi dan berbakti.

Akhirnya bapak yang lanjut usia itu meninggal dunia disaksikan oleh anak muda itu. Anak muda itu merasa merinding menyaksikan bapak lanjut usia meninggal di sebelahnya, sementara dia sembuh oleh karena dibantu adanya tabung oksigen yang diikhlaskan bapak tadi untuk diberikan ke anak muda ini.

Apakah gerangan yang dilakukan anak muda itu dengan hari-hari hidupnya karena masih ada kehidupan yang dia peroleh. Akankah dia sia-siakan, terlebih bila dia ingat akan ketulusan bapak lanjut usia yang telah mendahuluinya?

Jika kita adalah anak muda itu, bagaimana?

Kristus telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari hutang dosa besar yang harus kita tanggung. Namun Tuhan Yesus rela mati buat kita. Kita seharusnya dihukum akibat dosa dan pelanggaran kita, tapi Dia jadi korbannya.

Pertanyaannya sama dengan anak muda yang diikhlaskan kepadanya diberikan tabung oksigen itu… apa yang semestinya kita lakukan.

Bagaimanakah semestinya kita hidup sebagai wujud penghargaan dan persembahan kita kepada Kristus yang merelakan nyawa-Nya buat kita?

Mari kita kembali merenungkan betapa Allah mengasihi kita yang telah memberi keselamatan oleh tumpahnya darah Yesus di kayu salib. Mari kita serahkan hidup kita kepada-Nya sebagai wujud rasa hormat dan respons kita akan kasih-Nya yang sungguh amat dalam.

Selamat beraktivitas.

Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun, Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash

Renungan Lainnya :

Comments

comments