Tanpa Pamrih

Viewed : 1,517 views

Lukas 17:10
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.

TANPA PAMRIH, itulah mungkin salah satu pengertian ayat di atas. Tanpa pamrih artinya suka rela, tidak memandang upah, tidak bergantung respons orang, tidak menghiraukan untung-rugi… mungkin ada kata lain yang lebih tepat?

Begitulah yang dikatakan Yesus tentang orang-orang yang mau melayani Dia… tulus sepenuh hati.

Tuhan Yesus juga datang seperti itu. Penolakan luar biasa dari orang-orang Dia alami… sampai berakhir mati di kayu salib. Derita luar biasa Dia terima demi kita.

Yesus mengatakan sesuatu yang ekstrim kepada orang-orang yang sungguh-sungguh melayani untuk berkata, “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna”

Bukan berarti kita tidak berguna, tetapi begitulah semestinya luapan hati kita ketika kita melayani Tuhan. Begitulah kita menempatkan posisi kita untuk melakukan tanggung jawab pelayanan kita.

Kita harus murni dan bebas dari keinginan hati untuk diutamakan. Kita harus siap tidak diperhitungkan dan rela tidak diingat-ingat orang.

Masalahnya adalah bagaimana kita bisa seperti itu? Nampaknya itu terlalu ideal.

Ya… itu ideal memang, dan kita harus memiliki idealisme dalam hal apapun juga.

Kita semakin dekat dengan ideal itu jika kita semakin memahami siapa kita di hadapan Allah.

Kita orang yang berhutang… berhutang nyawa kepada Tuhan, dan hutang itu tak terbayarkan oleh kita apapun yang kita lakukan.

Segigih apapun kita, kita tetaplah di bawah dan di dalam kasih karunia Tuhan. Kalau bukan oleh anugerah Allah, kita tidak jadi apa-apa meski orang mengatakan kita hebat atau mungkin kita merasa diri hebat… hebat sendiri namanya. Di luar anugerah Allah, kita NOL BESAR.

Dan selanjutnya adalah bahwa walau manusia melupakan kita… tak apa-apa… tidak ada masalah… NO PROBLEM !

Tuhan mengingat kita.
Mari kita selalu ingat hal ini!

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati serta menyertai kita untuk tetap bersemangat dan memiliki hati melayani.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Image by jaocampoz on Pixabay

Comments

comments