Damai Bersama Tuhan

Viewed : 1,694 views

RENUNGAN
Roma 6:22
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.

Suatu hari seorang penduduk desa yang sederhana, sebutlah Pak Ali, pergi ke kota. Setelah pulang dari kota, dia bercerita betapa nyamannya hidup di kota. Dia ceritakan pengalamannya yang menyenangkan naik kereta api.

Temannya, Pak Asa, yang juga warga desa itu jadi penasaran dan ingin mencoba naik kereta api juga. Hari Sabtu, dengan memikul sekarung jagung, berangkatlah Pak Asa ke kota dengan jalan kaki. Tiba di kota dia langsung ke stasiun kereta api dan segera membeli tiket. Di dalam kereta api, Pak Asa kelelahan berkeringat dingin dan merasa tak nyaman, sangat berbeda dengan temannya, Pak Ali, sebelumnya.

Setelah pulang ke kampung, Pak Asa mengatakan bahwa cerita pak Ali tidak benar, naik kereta api sangat tersiksa dan capek.

Penduduk desa jadi bingung, mengapa ada dua cerita yang sama judulnya tetapi berbeda isinya ?
Benarkah naik kereta api nyaman atau tersiksa ?
Setelah diselidiki segera ketemu jawabannya.

Ternyata Pak Ali naik kereta api dengan perasaan rileks. Begitu naik kereta dia duduk dengan santai, barang bawaannya diletakkan di tempat yang benar. Dia menikmati pemandangan serta bercakap-cakap dengan penumpang lain di sebelahnya.

Tapi apa yang terjadi dengan Pak Asa ?

Pak Asa stress di kereta api. Jagung yang dipundaknya tetap dipikul, tidak diletakkan di tempat yang semestinya. Dia tidak percaya dan takut jagungnya diambil orang. Dengan teman sebelahnya dia bungkem, tidak mau membuka pembicaraan karena merasa asing berada di antara orang yang tak dikenal. Pantaslah Pak Asa stress dan keringat dingin di dalam kereta api.

Pemikiran dan pengalaman dalam hubungan manusia dengan Tuhan dapat berbeda satu sama lain.

Ada yang merasa damai karena meletakkan pengharapan dan segala keinginan serta beban hidup dalam Tuhan, sehingga terasa lega karena dimerdekakan oleh Tuhan.

Akan tetapi ada banyak orang yang tidak merasakan damai bersama Tuhan… merasa curiga kepada Tuhan. Dia merasa bebannya yang besar dapat dipikul sendiri. Tidak belajar berserah kepada Tuhan. Dia merasa belum dibebaskan oleh jamahan kasih Tuhan, masih terikat dengan keinginan dan kuasa dunia ini. Akibatnya kelelahan sendiri karena tidak meletakkan pengharapannya di dalam Yesus.

Para sahabat… kita telah dibebaskan dan dimerdekakan dari manusia lama oleh Tuhan. Karena itu letakkan terus pengharapan kita di dalam Tuhan dan jangan terikat oleh kenikmatan dunia ini.

Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Selamat berlibur.
Selamat beaktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati kita. Amin,

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

 

Renungan Lainnya :

Comments

comments