Tidak Lagi Hidup Untuk Dirinya Sendiri

Viewed : 1,737 views

RENUNGAN
2 Korintus 5:15
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Seandainya kita kehilangan sebuah sepatu baru di sebuah tempat, dan sadar beberapa waktu kemudian, mungkin kita akan kembali ke tempat tersebut untuk mencarinya, sebab tidak ada artinya sebuah sepatu lagi yang masih tertinggal.

Bila ternyata tidak ditemukan lagi pasangan sepatu itu, apa yang ada dalam pikiran kita dan apa yang akan kita lakukan?

• Mungkin kita bawa saja pasangannya ke rumah dan disimpan di rak sepatu.

• Mungkin dengan hati kecewa, kita buang begitu saja ke tong sampah.

• Adakah yang lain yang akan kita lakukan?

Namun yang paling baik sebetulnya adalah tinggalkan saja sepatu itu di tempat tersebut, dengan pikiran siapa tahu yang menemukan pasangannya tadi dapat memakainya. Sepatu itu akan tetap bermanfaat meski bukan oleh kita.

Nampaknya hal tersebut terlalu ideal dan sulit dilakukan, tetapi begitulah mungkin hati seseorang yang tidak berpikir untuk diri sendiri, tetapi berpikir untuk orang lain juga. Ada keikhlasan dan kerelaan untuk membuat orang lain bersukacita. Tidak merasa rugi dengan hitung-hitungan eksak di kepala.

Sebagai Anak Allah, Yesus dapat menikmati kesenangan di Surga bersama para malaikat yang siap melayani-Nya setiap saat. Tetapi Dia merelakan tubuh-Nya hancur di kayu salib untuk menebus manusia.

Secara hitung-hitungan eksak sebetulnya Yesus dirugikan karena Dia meninggalkan kenyamanan-Nya di Surga. Dia hidup menderita di dunia. Manusia diuntungkan karena dengan pengorbanan-Nya manusia diselamatkan… dianugerahkan hidup baru. Semestinyalah kita yang didakwa dan dihukum. Namun oleh kemurahan dan kerelaan Kristus kita diampuni. Utang kita dibayar.

Para sahabat, mari kita memberi respons yang baik terhadap apa yang Tuhan Yesus telah lakukan. Salah satu yang dapat kita lakukan adalah hidup berbagi sesuai kapasitas kita. Biarlah kita hidup tidak untuk diri sendiri. Ada artinya kita bagi orang lain.

Silahkan tonton video berikut ini : https://youtu.be/ztWLc70Z6-E

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Renungan Lainnya :

Comments

comments