Elu-elukanlah Allah

Viewed : 234 views

Mazmur 47:1-2
Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.
Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.

Seorang pemimpin yang dielu-elukan dalam penantian, ketika datang, diberi penghormatan dan penghargaan. Tanda penghormatan misalnya adalah dengan mengalungkan bunga disertai tepuk tangan yang meriah gegap gempita.

Bagaimana dengan Allah Bapa kita?

Memang saat ini Tuhan tidak datang secara fisik seperti halnya kunjungan pemimpin yang dimaksudkan di atas. Tidak kasat mata terlihat. Kedatangan-Nya yang megah masih dalam penantian kita… itu akan digenapi nanti. Namun Dia ada bertakhta di hati kita. Dia datang senantiasa melawat kita dengan firman-Nya.

Setiap hari Tuhan ingin melawat kita dengan Sabda-Nya, tetapi kita yang kurang peka. Bahkan ada yang tidak memiliki kerinduan dilawat oleh firman-Nya. Padahal itu untuk kebaikan kita. Melalui itu kita semakin mengenal Dia. Kasih-Nya dan penghormatan kita akan Dia menjadi indah terpadu.

Biarlah hari ini kita rindu dilawat oleh kebenaran firman-Nya dalam waktu khusus kita bersama Dia… dalam renungan pribadi kita masing-masing, dan juga di dalam persekutuan di rumah ibadah.

Seperti apa yang diserukan pemazmur, marilah juga kita berseru, “Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.
Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.

Selamat Hari Minggu.
Selamat Beribadah.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Image by Freepik

Comments

comments