Pujian Kita Kepada Allah, Berdampak Sangat Besar

Viewed : 171 views

Mazmur 103:2-3
Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat”

Seorang anak muda tidak percaya diri dan takut berenang. Padahal dia ingin sekali berenang. Dia selalu membatalkan niatnya berenang meski sudah berada di kolam renang. Dia merasa tidak bisa dan takut kalau orang lain tertawa mengejek dan merendahkan dirinya.

Suatu hari dia melihat tidak ada orang di tepi kolam renang. Tiba-tiba dia melompat ke kolam renang itu. Dengan susah payah dia berenang dengan gaya yang tak karuan seakan panik.

Tanpa dia sadari, rupanya di situ ada seorang pelatih renang dan sambil tepuk tangan berkata kepadanya, ”Hebat! Ayo teruskan! Kamu pasti bisa! Cara kamu lompat tadi amat bagus! Tenaga kamu luar biasa!”

Mendengar pujian yang sederhana itu, anak tersebut jadi semangat dan besoknya dia ulang lagi tanpa peduli apakah dilihat orang atau tidak.

Dia berlatih terus dan suatu saat dia memberanikan diri ikut lomba renang walau akhirnya tidak dapat juara. Tapi yang lebih penting adalah berenang menjadi hobbynya. Sungguh… pujian yang tulus dari seorang pelatih telah membawa perubahan positif terhadap dirinya.

Sebagian besar kita sulit mengungkapkan pujian kepada orang lain. Padahal sebetulnya pujian adalah salah satu pesona dan resep manjur dalam bergaul dan berkomunikasi.

Asalkan pujian kita jujur, benar dan tulus serta tidak dibuat-buat, maka pujian dapat membuat kita lebih dekat dengan orang lain.

Pujian yang tepat dapat membangkitkan semangat orang lain. Bahkan lebih luar biasa lagi: pujian dapat mencairkan hubungan yang kaku. Ada kuasa dan potensi luar biasa dalam pujian.

Begitu juga dengan pujian kita kepada Allah. Pujian dan rasa hormat yang berkenan kepada Allah sungguh dapat menyentuh hati-Nya.

Sentuhan pujian kita kepada Allah berdampak sangat besar yang dapat membuat kita merasa dekat bergaul dengan Allah.

Ada damai di hati ketika kita memuji-muji dan mengagungkan Tuhan. Pujian yang dinaikkan kepada Allah dapat merubah hati yang keras menjadi lembut.

Sesungguhnya pujian yang tulus datang dari orang-orang yang merendahkan hatinya di hadapan Allah. Hanya Allah saja yang layak disembah dan patut dipuji.

Sudahkah memuji Allah dengan tulus ada dalam hidup kita setiap hari?

Biarlah pujian kepada-Nya terus mengalir menjadi gaya hidup kita!

Selamat Hari Mingu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati dan menyertai kita senantiasa. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Illustration created using DALLE-3 on Bing Image Creator

Comments

comments