Hagai 2:8
Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Jangan sampai terjadi!
Ini pengandaian saja…
Andaikan pancuri datang.
Di meja ada nasi lengkap dengan lauk-pauknya. Juga di situ ada perhiasan emas dan perak mahal. Pastilah emas dan perak itu yang diambil. Kecuali kalau sang pencuri sangat lapar, maka nasi itupun diembatnya.
Mengapa?
Jawabannya tentulah karena emas dan perak barang mahal. Meskipun emas dan perak tidak bisa dimakan seperti nasi, tetapi emas dan perak sering disimbolkan sebagai lambang kemegahan, kehormatan, dan kekayaan… bukanlah sepiring nasi.
Manusia bisa hidup tanpa emas, tetapi tidak bisa hidup tanpa nasi atau jenis makanan lainnya. Walau demikian, emas dan perak tetap diutamakan.
Banyak orang menyimpan hartanya dalam bentuk emas. Daerah yang banyak mengandung emaspun sering diperebutkan.
Tuhan berkata melalui nabi Hagai bahwa emas dan perak adalah kepunyaan-Nya. Artinya: kemegahan dan kehormatan serta kemuliaan ada pada Allah. Allah pemiliknya.
Wajar dan sangat normal jika kita menginginkan emas dan perak di dunia ini. Akan terasa aneh bila ada yang mengatakan, “Aku tak butuh emas dan perak,” lantas dia membuang emas yang ada padanya.
Dipersilahkan mencari emas dan perak sebanyak-banyaknya dan sepuasnya kalau memang bisa dan caranya harus terhormat. Namun kita diingatkan agar jangan lupa mecari emas dan perak sesungguhnya di dalam Tuhan.
Kita diingatkan agar jangan sampai nanti di suatu saat kita menyesal dan berkata sia-sia dengan emas dan perak yang banyak yang telah dicari-cari dan diperoleh selama ini, sementara emas kekal ternyata tidak dimiliki. Sayang sekali!
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Allah Pemilik emas dan perak kekal menyertai dan memberkati kita senantiasa. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung
![]() |
Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya |
Illustration created using DALLE-3 on Bing Image Creator




