385. God’s Seed

Viewed : 180 views

Adegan Kejadian pasal tiga meninggalkan jejak samar-samar, ternyata ada juga keturunan dari si ular (Kejadian 3:15). Kedua keturunan akan saling bertengkar, itu sudah pasti bukanlah permusuhan antara manusia dengan binatang liar.

Lawan keturunan Adam bukanlah sejenis binatang, apalagi hewan-hewan di padang. Dapatlah dikatakan, semua makhluk yang dapat diuraikan secara logika maupun mereka dari alam di luar nalar, yang menentang rencana perluasan Taman Sorga termasuk keturunan si ular.

Setelah Hawa (dan Adam) tergoda, mereka terusir dari Taman Sorga. Mereka terasing dari DIA, terbuang ke dunia. Taman Eden telah hilang entah kemana, sirna dari depan mata. Dunia segera dikuasai kerajaan si ular, daku pun ke dalam kerajaannya terlempar. Semua digenggam tidak ada yang di luar (1 Yohanes 5:19).

Maut telah menjalar ke seluruh dunia, kesementaraan menggenggam nasib manusia, daku menjadi insan fana (Roma 5:12). Kematian pasti akan menimpa semua makhluk yang bernyawa. Tidak pandang rupa, tidak peduli dikau siapa, tidak ada iba, semua menjadi budak si Raja Dunia.

Ini perseteruan di antara 2 kerajaan: Kerajaan Sorga (KS) vs Kerajaan Dunia! Keberhasilan rayuan maut membuka pintu bagi kerajaan lain sepenuhnya menguasai dunia. Layaknya DIA kalah telak, the winner takes it all. Tidak ada sisa, KS tersingkir dari dunia.

I’m declaring war between you and the Woman, between your offspring and hers. He’ll wound your head, you’ll wound his heel.” (Kejadian 3:15 The Message)

Perseteruan ke dua keturunan, akan menjadi konflik mati-matian. Benih ke dua kerajaan akan saling melukai, fisik, jiwa, maupun rohani. Yang satu menginginkan kehidupan, yang lainnya kematian.

Gagalkah rencana-NYA bagi bumi? Bukankah KS telah raib bak bunga yang layu sebelum mekar? Ataukah rencana-NYA tertunda karena akhirnya kepala si ular akan diremukkan? Namun itu bukan berati tanpa harga, karena ada tumit yang akan terluka.

Kutukan di Taman Eden telah mengikat nasib manusia bersama dengan keturunan si ular dalam pertempuran tiada habis-habisnya. Kerajaan Allah yang menguasai Eden telah tiada, namun rencana perluasaan kerajaan-NYA tetap hidup melalui janji-NYA kepada benih dari si Hawa.

sebab kalian adalah anak-anak si Iblis dan kalian gemar melakukan perbuatan jahat yang dilakukan oleh Iblis. (Yohanes 8:44 FAYH)

Kamu [ahli-ahli Taurat & orang-orang Farisi], ular-ular, keturunan ular-ular beludak, (Matius 23:33 AYT)

Oops! Setelah ribuan masa lewat, siapa sangka justru dari kalangan ahli Taurat pun dapat termasuk kedalam katagori keturunan si jahat. Ini membuat pertempuran menjadi lebih sulit. Tak dapat lagi dibedakan mana lawan mana sahabat, konflik menjadi rumit.

Hati-hati! Waspadalah karena dari kaum elite agamawan pun tidak kebal dapat menjadi keturunan si jahat. Tampilan rohaniawan, sejatinya lawan. Profesi pengkhotbah, tak tahunya pembawa wabah. Dari buahnyalah pohon dikenal (Matius 7:15-20).

No one born of God makes a practice of sinning, for God’s seed abides in him, and he cannot keep on sinning because he has been born of God. (I Yohanes 3:9 ESV)

God’s seed berdiam di hidup Adinda yang rindu menghadirkan KS di bumi. Daku dan dikau menjadi benih ilahi untuk menjadi bagian kegenapan rencana-NYA bagi seluruh negeri. Adinda menjadi warga KS agar juga Taman Eden menjelma di seluruh wilayah Nusantara. Singkatnya, di mana Adinda ada, di situlah terasa semerbak aroma sorga.

Benih ilahi dan benih si jahat hidup berdampingan di dunia yang semakin gawat. Ini konflik jarak dekat, bisa jadi musuh terberat berasal dari lingkungan kerabat!

Puan dan Tuan! Sebagai mana di Taman Eden, hidup ini pilihan. Berada di pihak kaum bibit ilahi untuk turut meluaskan Kerajaan Sorga di bumi ataukah menjadi bibit si oposisi? Sila putuskan, pilihan ada di tangan. (nsm)

NSM adalah seorang awam yang bak musafir yang senantiasa merindukan Air Hidup di padang pasir nan tandus walau hanya setetes.


Telah terbit buku “Misteri Romantika Ilahi“,”Divine Love Story” dan “The Great Dance of Divine Love” karya NSM

Comments

comments