Janganlah Kita Saling Menghakimi Lagi

Viewed : 515 views

Roma 14:13
Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!

Di ruang pengadilan, akan terasa masing-masing pihak yang sedang berpekara saling menyalahkan dan saling menjatuhkan.

Pihak yang bertikai akan melihat kelemahan dan kekurangan lawan dan membukakannya dengan gamblang, tetapi kesalahannya sendiri akan ditutupi dengan rapi. Bahkan bila perlu, ada saja upaya lain yang dilakukan agar perkaranya dimenangkan. Proses penyelesaian perkara di pengadilan dapat memakan waktu lama sehingga sangat melelahkan dan bisa menghabiskan banyak biaya.

Apa yang terjadi di pengadilan, sering terjadi dalam panggung kehidupan kita sehari-hari. Bahkan di gereja atau dalam persekutuan pun sering tidak luput dari ”suasana pengadilan”, dimana banyak orang saling menyalahkan dan saling membenarkan diri. Akibatnya tentu saja tidak ada kedamaian dan kesaksian hidup kita menjadi hambar dan tawar.

Ada saja orang yang selalu merasa dirinya benar dan membenarkan diri meski sebenarnya diapun merasa bahwa dia salah, hanya saja dia kurang belajar untuk mengakui kesalahannya.

Kecenderungan menghakimi orang lain sering bersumber dan berawal dari hati, yaitu hati yang tidak puas, hati yang marah, sakit hati, panas hati, iri hati; hati berdosa yang belum dibereskan dengan Tuhan.

Bagi orang yang selalu mencari kesalahan orang, di hatinya ada terus kekurangan orang lain, padahal diapun sebagai manusia pastilah ada kekurangannya.

Kecenderungan suka menghakimi mencerminkan ketidakdewasaan. Ingatlah bahwa kita semua kelak akan menghadapi Takhta Pengadilan Allah yang benar-benar adil dan kita akan dihakimi di situ.

Takaran dan ukuran penghakiman yang kita kenakan terhadap orang lain akan dikenakan kepada kita juga. Karena itu hati-hatilah terhadap sikap suka menghakimi, karena kitapun tak akan terluput dari situ, hanya menunggu waktu saja.

Oleh sebab itu, akan lebih baik jika kita meninggalkan sikap suka menghakimi dengan sikap mengayomi. Biarlah kita membawa berkat kesejukan dan kedamaian dimanapun kita berada.

Meskipun sulit, marilah dengan jiwa besar kita dimampukan melihat sisi apa yang baik dari setiap orang daripada melihat keburukannya.

Mari kita berusaha memperbaiki apa yang salah sehingga mereka yang melakukannya bertobat dan jiwa mereka dapat dimenangkan.
S e m o g a !

Damai Kristus beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Photo by Saúl Bucio on Unsplash

Comments

comments