Injil Adalah Berita Sukacita

Viewed : 1,640 views

Sahabat yang terkasih,

Injil adalah berita sukacita; bukan sekumpulan nasihat tentang bagaimana hidup baik dan benar, atau tentang tata cara yang harus kamu jalani supaya kamu memperoleh kebahagiaan, atau sebuah ritual baru yang di bawa oleh Kristus sehingga ibadahmu diterima oleh Allah dan juga bukan perintah untuk melakukan sesuatu.

Injil bukan sebuah nasihat, perintah, pesan, aturan moral dan norma (tentang) sukacita. Injil adalah sebuah berita.

Injil adalah sebuah berita sukacita. Sebuah berita bersifat historis, dan faktual; berita itu sudah terjadi dan terus menyejarah di dalam peradaban manusia. Berita sukacita selalu aktual dan relevan bagi kebutuhan manusia sepanjang sejarah. Berita sukacita itu otoritatif karena merupakan sebuah conenant/perjanjian yang Allah sendiri perbuat untuk keselalaman manusia. Berita sukacita itu memberikan kebaruan, sebuah platform/playing field yang baru, di dalam mengenal Allah.

Jikalau kita mendengar berita, maka hanya ada dua respon yang diinginkan, yaitu kita percaya atau tidak percaya. Saya mendengar dan menerima (percaya) kepada berita itu. Ketika berita sukacita itu saya dengar, terima dan percaya maka berita itu menjadi milik saya. Saya terhisap dalam sukacita yang ikut dibawa di dalan berita itu. Saya menjadi bagian dari sukacita yang dibawanya.

Itulah Injil, berita sukacita, yang mempunyai kuasa untuk mengubah kehidupan manusia.

Sukacita bagi Zakheus seorang yang tersisih dalam masyarakat adalah ketika Yesus masuk dan makan rumahnya.

Sukacita seorang perempuan nakal kafir Samaria adalah ketika dia boleh mengalami berjumpaan dengan Yesus, sumber air hidup yang senantiasa menyegarkan jiwanya.

Sukacita bagi (Nabi) Yohanes adalah ketika pertama melihat Yesus dan akhirnya berseru, “Lihat Anak Domba Allah yang mengampuni dosa manusia!”.

Sukacita bagi perempuan pelacur yang duduk bersimpuh di hadapan Yesus adalah ketika Yesus bersabda, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat doaa lagi.”

Sukacita bagi Bartimeus adalah ketika dia melihat dengan dengan iman bahwa Yesus akan mencelikkan matanya.

Sukacita bagi Simeon adalah ketika dia siap menghadap Tuhan dengan damai setelah berjumpa dengan Mesias yang dinanti-nantikan.

Sukacita bagi perempuan Siro-Fenesia ketika dia meyakini bahwa dengan hanya menjamah punca jubah Yesus maka dia akan sembuh.

Sukacita seorang ahli nya ahli di dalam hukum dan tradisi keagamaan Yahudi, Nikodemus adalah ketika menemukan rahasia besar mengenai kelahiran baru secara rohani.

Semua sukacita di dalam Kitab Kabar Sukacita (Injil) adalah cerita mereka yang mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus.

Dan semua sukacita membutuhkan iman. “Tuhan aku membutuhkan kasih karunia dan kebenaran-Mu, senantiasa.”

Salam.
Teja-23/6/2019

Teja adalah suami dari Titin, ayah dari Kasih dan Anugrah.

Image by Pexels from Pixabay

Renungan Lainnya :

Comments

comments