Membangun Manusia yang Mencintai Allah

Viewed : 1,564 views

RENUNGAN
1 Tesalonika 2:11
Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang

Rasul Paulus mengungkapkan bagaimana dia mengasihi orang-orang yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Dia katakan menasihati dan menguatkan mereka seorang demi seorang.

Betapa berharganya bagi Paulus nilai satu jiwa. Dia perhatikan dengan seksama dan teliti. Bagaikan bapa terhadap anak-anaknya.

Di tengah pelayanannya ke banyak orang dan banyak tempat, Rasul Paulus memberikan dirinya membangun pribadi. Dia membangun manusia. Paulus membangun generasi akan datang.

Rasul Paulus mendedikasikan dirinya terutama untuk orang-orang yang kelak mengerjakan dan melakukan apa yang dia yakini, apa yang sedang dia lakukan… agar orangpun melakukan hal yang sama sehingga tak terputus generasi seperti dia.

Apa yang dilakukan Paulus menjadi teladan bagi kita. Memang sering kita tertarik ke banyak hal. Kita tertarik ke banyak orang dan tertarik membangun sarana fisik. Tentu semua itu baik dan menjadi tanggung jawab kita. Tetapi bagaimana dengan membangun pribadi orang? Tertarikkah kita?
Adakah beban itu di hati kita?

Banyak pengalaman di negara-negara maju. Mereka membangun gedung gereja besar. Karya mereka sungguh indah dan monumental.

Tetapi sekarang ?

Banyak gedung itu tidak berfungsi lagi sebagaimana seharusnya sesuai keinginan dan kerinduan mereka untuk membangunnya. Seandainya para pembangunnya masih hidup, mungkin mereka kecewa melihatnya.

Pada hari minggu tempat itu dijadikan sebagai lokasi darmawisata oleh para turis. Tempat itu menjadi ladang bisnis bagi para agen perjalanan. Orang kagum gedung dengan ornamennya… tetapi tidak ada lagi kidung pujian, tidak ada lagi khotbah, tidak ada lagi orang berdoa di dalamnya. Bahkan banyak yang dijual dan dialihkan fungsinya. Atau menjadi museum.

Kejadian yang sama bisa terjadi dan berulang di semua tempat jika kita lupa apa yang dilakukan Rasul Paulus yaitu membangun manusia yang mencintai Allah.

Seberapapun daya dan kapasitas yang kita miliki, marilah kita bersama-sama membangun manusia yang cinta kepada Tuhan Yesus. Mari kita menjadi murid Yesus yang setia… dan bentuklah murid-murid Yesus sebagai salah satu arah pelayanan kita. Boleh bangun gedung dan semua sarana serta fasilitasnya… akan tetapi terpenting dan terutama bentuklah orangnya… bangunlah SDMnya !

Biarlah kita menjadi salah satu bagian mata rantai Amanat Agung Kristus dan bentuklah mata rantai berikutnya… terus seperti itu oleh orang yang telah kita bentuk hingga Kristus kembali menjemput otang-orang tebusan-Nya.

Alangkah indahnya jika ketika Yesus kembali, Dia melihat rantai panjang dari orang-orang yang meneruskan perintah-Nya… dan kita ada di rantai itu.
Puji Tuhan ! !

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita dalam meneruskan Amanat Agung-Nya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Comments

comments