Nasihat

Viewed : 1,527 views

RENUNGAN
1 Raja-raja 12:6, 8
Sesudah itu Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua yang selama hidup Salomo mendampingi Salomo, ayahnya, katanya: “Apakah nasihatmu untuk menjawab rakyat itu?”
Tetapi ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya.

Tindakan bijaksana yang dilakukan Rehabeam setelah menggantikan ayahnya (Salomo) menjadi raja adalah meminta nasihat. Rehabeam datang kepada para orang tua yang selama ini menjadi penasehat raja Salomo. Nasihat yang diberikan adalah agar Rehabeam mengambil hati rakyat… menjadi raja yang pro rakyat.

Tetapi Rehabeam tidak mengikuti nasihat para orang tua. Malah dia datang ke orang-orang muda yang sebaya dengan dia. Nasihat orang muda ini berlawanan dengan nasihat para orang tua. Rehabeam dinasihati agar menjadi sosok raja yang keras.. dan Rehabeam mengikutinya.

Rakyat menjadi kecewa dan marah, sehingga sebagian besar bangsa Israel mengangkat Yerobeam menjadi raja. Kerajaan Israel menjadi terpecah dua…. satu di bawah Rehabeam dan satunya lagi di bawah Yerobeam.

Inilah akibat mengabaikan nasihat dan pertimbangan para orang tua. Rehabeam mengikuti pertimbangan tidak matang dari emosi kaum muda yang mungkin tampak energik dan antusias.

Kita butuh nasihat dari semua kalangan, terutama dari orang yang telah berpengalaman atau orang yang mengetahui benar persoalan yang sedang kita hadapi.

Paling baik juga adalah meminta nasihat kepada orang yang mengenal kita dan nasihatnya kita yakini bertujuan baik untuk kita. Kitapun datang meminta nasihat dengan hati terbuka, bukan datang agar nasihatnya setuju dan mendukung keputusan yang sebetulnya sudah kita ambil sebelumnya… apapun nasihat… keputusan kita sudah tetap dan tak berubah… ini namanya minta cap pengesahan saja.

Secerdas dan sehebat apapun kita, kita butuh pendampingan… kita butuh nasihat.
Olahragawan hebat level duniapun tetap butuh nasihat, butuh pelatih.
Orang sukses dan berhasil banyak ditentukan oleh orang-orang yang mendampinginya.
Anak pintar yang hebatpun harus menghargai dan menerima nasihat bijak dan tuntunan kasih sayang orangtuanya yang mungkin tidak tamat sekolah.

Tidak hanya dari segi keberhasilan, tetapi watak dan kerendahan hati seseorang juga diuji oleh keterbukaannya menerima pertimbangan dan nasihat orang lain, dan mungkin saja nasihat itu datang dari orang-orang yang sederhana saja… tidak populer dan tidak memiliki posisi apa-apa.

• Mau lebih sukses ?…
> Terimalah nasihat !

• Mau lebih bijaksana ?
> Terimalah nasihat !

• Mau merendahkan hati ?
> Terimalah nasihat !

• Mau dihormati ?
> Terimalah nasihat !

Selamat bekerja…
Selamat beraktifitas…
Selamat melayani…

Tuhan senantiasa menyertai dan memberkati kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

 

Comments

comments