Kolose 3:23-24
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
Menjadi terbaik adalah impian sebagian besar manusia dan tentu ini adalah hal yang wajar. Kalau memang bisa, usahakanlah.
Menjadi terbaik sering dihubungkan dengan perolehan upah, harga diri, kehormatan, pujian, jabatan dan sebagainya. Karena itu impian menjadi terbaik haruslah disikapi dengan bijak karena bisa hal itu hanyalah ambisi semata.
Bagi setiap orang percaya, seharusnya menjadi terbaik tentu sesuatu yang normal, namun bukanlah hal utama. Yang terutama adalah melakukan yang terbaik. Ada perbedaan mendasar antara menjadi terbaik dengan melakukan yang terbaik.
Menjadi terbaik adalah suatu capaian dan berorientasi pada hasil. Tentu tidak semua orang dapat mencapainya. Sedangkan melakukan yang terbaik adalah suatu proses panjang dan panggilan yang dapat dilakukan semua orang.
Tuhan ingin dan rindu agar anak-anak-Nya melakukan yang terbaik meski hasilnya belum tentu terbaik. Masalah hasil pada akhirnya adalah berkat dan pemberian-Nya.
Apapun profesi dan fungsi kita dalam hidup ini, marilah melakukan dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan!
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.
Tuhan beserta kita untuk melakukan apa yang terbaik. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung
![]() |
Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya |
Illustration created using GPT-4o on Bing Image Creator