Bagai Rajawali yang Terbang Dengan Kekuatan Sayapnya

Viewed : 640 views

Yesaya 40:31
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Saat ini sudah jarang orang memakai atau memainkan ketapel, sehingga namanya saja yang diketahui, tapi barangnya tidak pernah disentuh.

Dalam bermain ketapel, batu kecil dimasukkan pada kulit yang terikat ke karet. Lantas ditarik mundur dan dilepas. Batu kecil itu akan terlontar atau terlempar ke depan.

Begitu juga dengan panahan. Prinsipnya sama. Anak panah ditarik mundur ke belakang. Sasaran dibidik. Lalu anak panah dilepas. Anak panahpun meluncur ke depan.

Makin jauh batu atau anak panah ditarik mundur, maka tenaganya semakin besar dan kuat… semakin jauh jangkauannya. Apabila tidak ditarik ke belakang, maka batu atau anak panah tidak dapat diluncurkan. Diam saja di tempat.

Begitulah salah satu prinsip hidup…

Kita tidak disuruh berpikir mundur. Kitapun tidak diajak bergerak berbalik arah ke belakang. Kita tidak terbelakang. Akan tetapi sering kita seakan mundur… seolah kita ketinggalan dan tidak secepat orang lain.

Bagaikan kecepatan relatif saja kok hidup ini! Kita dengan orang lain sama-sama bergerak maju ke depan. Hanya saja orang lain lebih cepat, sehingga bila patokannya orang lain kita sepertinya mundur.
Kita tidak mundur!
Allah ijinkan kita didahului orang!
Itu saja!
Kok repot?!

Kita tampak biasa saja dan orang mungkin merasa kita ini tertinggal atau malah menuju ke arah belakang.
Biarkan sajalah!
Tidak apa-apa!
Jangan berkecil hati!

Sesungguhnya dalam Tuhan kita sedang disiapkan maju meluncur ke depan. Sekalipun nampak kita tidak hebat dan “tidak wahhh” dalam anggapan orang, tenang saja! Di dalam Tuhan kekuatan kita!

Allah dengan kuasa dan kekuatan serta otoritas-Nya membawa kita melontar dan meluncur. Kita terbang tinggi dan jauh ke depan bersama Dia.

Dalam situasi apapun kita damai dan tenang. Tuhan tetap memelihara dan merawat kita. Tuhan menjaga kita. Nabi Yesaya begitu lugas meyakinkan kita dengan mengatakan, “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Mazmur 23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

T e r p u j i l a h T u h a n !

Selamat bekerja
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita melimpah dengan damai dan sejahtera. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Illustration created using DALLE-3 on Bing Image Creator

 

Comments

comments