Yohanes 6:27
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu.
Bila penilaian kita tentang pekerjaan hanyalah sebatas berapa hasilnya dalam bentuk harta dan uang, serta kedudukan… di situlah mulai timbul kekecewaan.
Apabila kita mengkotak-kotakkan dan memisah-misahkan orang dan diri kita ke dalam kelas-kelas yang berbeda berdasarkan keberuntungan dan kemujuran atas hasil pekerjaan, maka dapat berakibat pekerjaan tak dapat lagi dinikmati. Berdasarkan kebenaran firman Tuhan, tidaklah lebih mulia jabatan yang tinggi di atas jabatan yang rendah. Semua pengabdian.
Setiap pekerjaan dan profesi berharga asalkan halal dan benar. Marilah kita membebaskan diri dan menanggalkan anggapan yang tidak tepat atas peringkat pekerjaan berdasarkan hasil. Dengan demikian kita dapat lebih menghargai dan menikmati pekerjaan sebagai anugerah Tuhan.
Bila pandangan akan pekerjaan benar, kita akan termotivasi untuk lebih rajin dan berupaya serius. Pekerjaan dapat lebih berhasil. Kita akan dapat lebih menghargai waktu untuk berbuat yang terbaik sesuai potensi dan karunia yang Tuhan berikan. Kita juga akan dapat menghargai sesama manusia apapun profesi mereka. Kita akan dapat menimati hidup yang sementara di bumi ini dengan penuh rasa syukur.
Selagi ada waktu, bekerjalah bukan hanya untuk hal sementara di bumi ini saja, tetapi marilah bekerja untuk hal-hal yang berbuahkan kekekalan.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita senantiasa. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung
![]() |
Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya |
Image by Michal Jarmoluk from Pixabay