Karena Iman Abraham Taat

Viewed : 2,390 views

Ibrani 11:8
Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

Abraham adalah seorang pribadi yang unik dan luar biasa dalam hubungan dan keyakinannya kepada Allah.

Allah memanggil Abraham untuk pergi meninggalkan keluarganya. Tidak jelas pada awalnya kemana Abraham akan pergi karena Tuhan mangatakan akan ditunjukkan kemudian setelah Abraham pergi (Kejadian 12:1).

Ketika itu belum ada kendaraan serta alat komunikasi seperti saat ini. Peta juga tidak ada. Terbayang bagaimana kesulitan dan pergumulan Abraham.

Mungkin terlintas dalam pikiran kita tentang Abraham…
• Bagaimana nanti kalau di perjalanan Tuhan lupa akan janji-Nya?
• Bagaimana kalau Tuhan tidak datang lagi dan tidak menunjukkan tempat yang telah dijanjikan?
• Apakah Abraham akan kembali? Kalau kembali alangkah melelahkannya.

Begitu pikiran kita dan mungkin juga Abraham seperti itu, sebab perjalanan jauh dan sulit. Bila kembali, jalan yang telah ditempuh akan terasa sia-sia dan buang-buang waktu saja.

Secara pemikiran manusia, sepertinya Abraham berspekulasi dan ada banyak risiko yang harus ditanggung.

Rasanya lebih baik diabaikan saja apa yang disuruh Tuhan. Lebih baik tetap tinggal bersama ibu-bapa dan sanak saudaranya. Bukankah itu sangat menyenangkan dan aman? Lebih baik tinggal di kampung halamannya sebagai zona nyaman. Buat apa bersusah-susah dan repot-repot melakukan sesuatu yang belum jelas dan belum terbuka sepenuhnya. Bukankah ini pekerjaan yang sia-sia?

Akan tetapi Abraham tetap pergi dan percaya sepenuhnya kepada Allah yang menyuruhnya pergi meski apa yang akan terjadi masih gelap dan belum jelas.

Abraham tidak menahan-nahan dan dia siap melakukan perintah Allah. Dia tidak menawar-nawar atau membuat pilihan-pilihan lain dalam merespons perintah Allah. Hal ini disebabkan Abraham mengenal Allah dengan baik yang menyuruhnya pergi.

Abraham sungguh-sungguh yakin dan percaya kepada Allah. Tidak dicatat detail dalam Alkitab, namun dapat dibayangkan bahwa Abraham memiliki hubungan yang intim, erat dan akrab dengan Allah. Itu yang membuat Abraham menyerahkan dirinya tanpa syarat kepada Allah.

Abraham percaya sungguh-sungguh bahwa Allah baik dan Dia akan bertindak dengan kasih dan bijaksana terhadap dirinya. Inilah kunci kekuatan Abraham di dalam keyakinan dan interaksinya dengan Tuhan.

Abraham menyerahkan totalitas hidupnya kepada Allah. Dia yakin bahwa janji Allah akan tergenapi secara sempurna. Itulah sebabnya Abraham sering disapa sebagai bapa orang beriman.

Iman Abraham menjadi teladan bagi kita. Imannya berdampak dalam dan luas bagi kita saat ini yaitu iman yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus.

Kisah Para Rasul 3:25
Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.

Sebab itu marilah terus percaya kepada segenap janji Allah. Percaya dan yakinlah akan segala kebaikan-Nya.

Sebagaimana iman Abraham berdampak, kiranya iman kita juga berdampak positif bagi orang-orang di sekitar kita.
S e m o g a !

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita senantiasa. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Photo by Brett Jordan from Pexels

Comments

comments