159.’Cinta Memang Gila’

Nasi sudah jadi bubur. Waktu tak mungkin lagi diundur. Dikau dan aku tak bisa lagi kabur. Bukan hanya basah, semua telah tercebur. Sudah terlanjur. Di Eden, tarian hidup telah dimainkan. Ritme telah ditentukan. Semua sudah dalam ‘lumpur.’ Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati…