Besi Menajamkan Besi, Orang Menajamkan Sesamanya

Viewed : 4,254 views

RENUNGAN
Amsal 27:17
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Hidup ini sering bagaikan tukang pangkas rambut. Sehebat apapun dia memangkas rambut, pada gilirannya bila rambutnya mau dipotong, dia butuh orang lain memotong rambutnya.

Juga bagaikan dokter, terlebih ahli bedah… sehebat apapun dia membedah orang, jika dia harus dibedah, maka dokter lain dibutukan untuk membedahnya. Tidaklah mungkin dia membedah dirinya sendiri.

Kita butuh teman, dan orang lainpun membutuhkan kita menjadi temannya. Tidak mungkin kita hidup sendiri-sendiri. Kita butuh sahabat. Teringat dulu betapa tersiksanya hidup bertetangga dengan orang-orang yang tidak saya pahami bahasanya, dan merekapun tidak memahami bahasa saya. Sangat sulit berkomunikasi. Bila berpapasan, kami hanya saling mengangguk kepala dan senyum-senyum saja. Tidak bisa mengembangkan hubungan yang lebih dalam.

Oleh karena itu satu kata penting bagi kita adalah kata “saling” dalam arti positif;
saling menolong,
saling menasihati,
saling membangun,
saling meneguhkan,
saling menghormati,
saling merendahkan hati,
saling memperhatikan,
saling … …

Apakah kata “saling” tersebut sedang berproses dan terjadi dalam hidup kita?
Apakah memang kita berkehendak dan berniat seperti itu?

Untuk itu kita butuh hati yang peka. Kita harus belajar. Kita butuh pertolongan Tuhan, sehingga kita dimampukan untuk berperan menjadi sahabat dan penolong bagi sesama kita melalui kata-kata kita, melalui doa-doa kita… melalui apa yang kita bisa sesuai talenta dan karunia serta kapasitas yang Tuhan berikan.

Ibrani 10:24
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Jangan habiskan waktu kita hanya untuk diri sendiri, tapi biarlah hidup dan waktu kita untuk orang lain juga.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Comments

comments