Agar Melalui Masalah Kita Menjadi Lebih Dewasa

Viewed : 1,472 views

RENUNGAN
Amsal 3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Ada sebuah film cartoon buat anak-anak mengisahkan tentang persahabatan dua orang anak kecil dengan seorang raksasa. Raksasa itu siap menolong bila mereka mengalami kesulitan. Cara menghadirkan raksasa itu adalah kedua anak itu saling mendekatkan jari manis mereka.

Bila jari manis mereka bertemu, maka cincin yang mereka pakai bersentuhan. Lantas terpancarlah dari cincin itu sinar dan diikuti oleh asap tebal. Dari balik asap tebal datanglah raksasa yang siap menolong mereka.

Dalam film itu disyaratkan agar kedua anak itu tidak boleh cengeng. Mereka harus berjuang menghadapi masalahnya. Tidak sembarang main panggil saja sang raksasa.

Ada kalanya ketika mereka menyentuhkan jari manisnya, raksasa tidak datang juga. Saat itu raksasa menganggap anak-anak itu masih mampu menghadapi masalahnya meski dia belum datang. Raksasa berdiam diri, tetapi tetap menjaga dan mengawasi anak kecil sahabatnya. Saat benar-benar genting dimana tidak mampu lagi, barulah raksasa muncul menolong.

Jadi kedua anak itu aman karena mereka diberi kemampuan memecahkan masalahnya dengan berjuang serius serta pertolongan raksasa sebagai sahabat mereka.

Kita memiliki Bapa yang kekal. Kita memiliki sahabat sejati… Dialah Yesus Krsitus. Kita akan aman bersama Dia. Dia siap menolong kita. Dia mampu merubah kesulitan kita menjadi ringan. Akan tetapi tidaklah berarti seluruh masalah kita dihilangkan Tuhan begitu saja. Tidaklah hidup kita mudah sehingga kita bersantai ria.

Mengapa begitu? Apa tujuannya?

Tuhan sering menguji kita melalui persoalan yang sedang dihadapi, agar melalui masalah kita menjadi lebih dewasa, kita tidak menjadi kanak-kanak dalam sikap kita. Kita diinginkan Tuhan menjadi manusia yang tegar dan bersabar. Kita sering dibentuk melalui beban hidup yang terasa menyesakkan.

Tuhan tidaklah bermaksud agar kita celaka. Dia tidak menyembunyikan diri ketika masalah datang, tetapi Dia ingin tahu sejauh mana kita ikut Dia di tangah-tengah masalah dan pergumulan berat.

Dia mampu menolong kita, namun kita juga perlu merubah sikap hati dan cara pandang kita dalam menghadapi persoalan seberat apapun itu. Dia telah melengkapi kita dan Dia mau kita menang. Kita juga perlu berjuang serius dan sungguh-sungguh hidup berupaya. Walau masalah kita sering tetap ada seolah Tuhan tidak tahu, kita harus tetap maju ke depan.

Yakinlah bahwa Allah tetap menjaga, memelihara dan merawat kita. Itu janji-Nya.

Karena itu mendekatlah kepada-Nya, karena di situlah kekuatan kita.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

 

Comments

comments