Kebersamaan Dalam Keberagaman

Viewed : 5,838 views

RENUNGAN
Efesus 4 : 3
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera, satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu.

Senar gitar terdiri dari beberapa buah. Bila dipetik oleh orang yang pintar bermain gitar, akan kedengaran alunan musik yang indah.

Piano terdiri dari beberapa tuts. Bila tuts-tuts itu ditekan oleh orang yang piawai bermain piano, akan terdengar rangkaian nada anggun..

Bila biola digesek oleh seorang pemain kawakan, akan terdengar alunan musik menawan.

Piano, gitar dan biola serta alat musik lain memiliki perbedaan warna suara dan berbeda cara memainkannya. Tidak sama dan memang harus berbeda. Yang penting adalah keselarasannya. Jika dimainkan dengan serasi, akan terdengar lagu merdu.

Bayangkanlah bila dalam suatu orkestra beberapa alat musik dimainkan sembarangan tanpa nada dan not yang tak jelas. Apalagi masing-masing alat musik dimainkan dengan lagu yang berbeda pada saat yang sama dan di tempat yang sama.

Apa jadinya?

Akan terdengar musik tidak karuan dan sangat mengganggu pendengaran. Tidak betah mendengarnya.

Dalam orkestra ada peran seorang konduktor untuk mengarahkan kapan sebuah alat musik harus dimainkan dan bagaimana temponya. Orang yang memainkan alat musik harus taat kepada sang konduktor dan tidak boleh asik sendiri dan jangan bermain sesukanya meskipun dia pintar.

Demikianlah kehidupan orang yang telah percaya kepada Tuhan… bagaikan kumpulan alat musik yang beragam. Kita memiliki perbedaan dalam latar belakang, kedudukan, pemikiran, talenta dan sebagainya. Harus ada keserasian di antara kita agar tercipta irama dan harmoni untuk mencapai maksud dan kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Yang penting bukanlah kesamaan tetapi kebersamaan dalam keberagaman kita mewujudkan panggilan Allah atas hidup kita masing-masing. Biarlah masing-masing kita mejadi diri kita seutuhnya dan tidak harus menjadi orang lain.

Tuhan Yesus adalah KONDUKTOR kita. Dia PEMIMPIN kita. Serahkanlah hidup kita dipimpin oleh Tuhan Yesus… dipimpin oleh Roh-Nya agar kita yang berbeda-beda ini dapat menjalankan perannya masing-masing dalam keselarasan.

Jangan mendukakan Roh Kudus!, tetapi taatlah kepada suara-Nya yang telah mempersatukan kita. Peliharalah kesatuan kita !

Kehendak dan pimpinan Roh Kudus selaras dengan Firman Tuhan. Oleh Karena itu jalan terbaik untuk mengerti kehendak Allah dan memahami pimpinan Roh Kudus adalah bertekun dalam Firman-Nya. Dengan merendahkan hati, terimalah pengajaran yang benar oleh para hambaNYA.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus beserta kita selamanya. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

 

Comments

comments