Banyak perkara yang masih samar-samar tentang peristiwa apa sesungguhnya yang terjadi di Taman Sorga. Tidak seperti yang kuduga, dalam Alkitab bahasa Iberani (artinya Perjanjian Lama), tidak ada indikasi si ular diindentikan atau pun disebutkan sebagai satan ataupun iblis.
Jika saja dikau ada waktu santai sambil membaca agak teliti paragraf singkat kitab Kejadian pasal 3. Fokuslah kepada dialog atau lebih cenderung rayuan maut si ular terhadap Hawa. Dikau akan temukan bahwa ada tokoh yang jati dirinya misterius yang menentang Sang Kuasa.
Sepertinya tokoh ini dengan berbagai cara berusaha untuk melawan rencana Sang Pencipta untuk manusia. Dia dengan sukarela, dengan pilihan sendiri, mengambil sikap berbeda dengan Sang Kuasa.
Suatu saat dalam keabadian, timbullah niat dalam hatinya-NYA, untuk meluaskan keluarga-NYA dengan mengikutkan sertakan manusia yang akan diciptakan-NYA. Kehendak ini disampaikan ke pada anggota keluarga yang lainnya (Kejadian 1:26). Anggota keluarga yang kemungkinan juga sekagus sebagai anggota dewan musyawarah-NYA.
Sebab siapakah yang hadir dalam dewan musyawarah TUHAN, sehingga ia memperhatikan dan mendengar firman-Nya? Siapakah yang memperhatikan firman-Nya dan mendengarnya? (Yeremia 23:18)
For who among them has stood in the council of the LORD to see and to hear his word, or who has paid attention to his word and listened? (ESV)
Jika digabungkan dengan kepingan gambar lainnya yang tercecer di sepanjang Alkitab, terlihat bahwa peran dewan musyawarah TUHAN, the council of the LORD, itu semacam wadah di mana DIA mengambil keputusan dan memberi perintah kepada anggota sidang (lihat peristiwa sidang ilahi di Maz 82:1; menerima usulan-usulan dari anggota dan memerintahkan anggota untuk melaksanakan perintah-NYA di 1 Raja-Raja 22:19-20).
Mungkinkah itu yang terjadi di pasal satu dan ke dua dari kitab Kejadian, kala DIA memutuskan melaksanakan gagasan orisinil hati-NYA untuk menciptakan manusia? Ide brilian yang dipaparkan di depan dewan, yang kemungkinan sekali si ular menjadi salah satu anggotanya!
Dengan demikian, bolehlah dikatakan, salah satu dari anggota dewan yang sekaligus juga sebagai anggota keluarga, si ular (yang sudah pasti bukan bagian dari dunia binatang), ambil sikap sebagai oposisi terhadap rencana Sang Pencipta bagi manusia.
Makhluk supranatural yang kemungkinan menyamar sebagai ular ataukah sebagai perlambang akan kecemerlangannya merayu Hawa? Yang mana pun, yang pasti usahanya begitu sengit untuk mengeliminasi manusia agar tidak menjadi bagian dari keluarga dan anggota dewan-NYA!
Si ular, semacam tokoh antagonis dalam suatu drama, yang senantiasa menentang, menghalangi, mengalihkan, bahkan membatalkan rencana atau pun tujuan dari Sang Pencipta. Tokoh antagonis ini semacam peran Agent Smith dalam serial film The Matrix atau pun Lord Voldemort dalam film serial panjang Harry Potter.
Tujuannya jelas untuk mengusahakan segala cara agar manusia tidak taat kepada DIA. Dengan demikian Adam Hawa akan mati. Ini artinya diusir dari hadirat-NYA, dibuang dari Taman Sorga. Juga berarti terputus sebagai anggota keluarga dan dikeluarkan sebagai anggota dewan-NYA.
Menyedihkan, daku tidak paham, sulit dimengerti, karena yang begini ini tidak terjadi di dalam dunia film. Agent Smith kalah di tangan sang jagoan, Neo. Lord Voldemort terkulai binasa di tangan sang pemuda, Harry Potter di seri penghabisan, seri ke 7, Harry Potter and the Deathly Hallows. Akhir cerita yang happy ending! Setelah penantian sesak di seri-seri awal, akhirnya penonton keluar gedung dengan napas lega!
Namun di luar kebiasaan suatu drama, niat jahat sang tokoh antagonis, si ular, ternyata berhasil! Berhasil..?..! Harus kuanggukkan kepalaku. Ya, si ular menang. Si ular sukses sempurna, Hawa tergoda. Mereka diusir dari Taman Sorga, sejak itu kematian menjadi bagian manusia. Kisah yang sad ending! Sesaklah hidup daku dan dikau, bahkan hingga sekarang!
Gagalkah rencana-NYA bagi manusia? Ataukah masih ada seri selanjutnya yang akan mengubah akhir cerita..? (nsm)
![]() |
NSM adalah seorang awam yang bak musafir yang senantiasa merindukan Air Hidup di padang pasir nan tandus walau hanya setetes. Telah terbit buku “Misteri Romantika Ilahi“,”Divine Love Story” dan “The Great Dance of Divine Love” karya NSM |
