Yakobus 1:5
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, —yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit—,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Ada dua orang petani berdoa agar Tuhan memberikan hujan supaya mereka dapat menanam. Tetapi begitu hujan turun, hanya satu orang yang turun ke ladang untuk mulai berusaha menanam. Yang satu lagi tetap saja berdoa terus di rumah dan tidak pergi ke ladang.
Tentu saja petani yang turun ke ladanglah yang akan menuai, sementara yang tidak pergi dan tetap tinggal di rumah tidak beroleh apa-apa.
Begitu juga dengan seorang anak yang tidak suka dengan pelajaran Ilmu Kimia. Tidak ada motivasi dan minat untuk mempelajarinya.
Setiap membuka buku itu, perutnya langsung mual dan kepala pusing serta langsung banyak keluhan dan cari alasan agar tak usah belajar.
Setiap malam sebelum tidur, dia hanyalah berdoa agar besok kalau ada ujian dia diberkati Tuhan dan diberi nilai yang baik. Tetapi dia selalu saja memperoleh nilai tidak memuaskan dalam mata pelajaran itu karena memang malas belajar meski rajin berdoanya.
Ada banyak orang yang merasa telah memohon kepada Tuhan dengan tekun untuk mencapai cita-citanya, tetapi tidak melakukan apa-apa. Tentu saja usahanya tidak berhasil. Orang seperti itu tidak akan mendapatkan apa-apa. Perlu dicermati bahwa orang seperti itu biasanya karena malas.
Orang yang berdoa dan juga melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang didoakan, orang seperti itulah yang akan berhasil. Bila kita telah berdoa, tidaklah berarti kita bebas berpangku tangan dengan berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa.
Begitu pula tidak cukup hanya dengan bekerja keras saja, tetapi kita harus melibatkan campur tangan Tuhan. Berkat Tuhan yang membuat usaha kita berhasil.
Tuhan ingin agar kita melakukan bagian kita dengan berupaya dan berbuat sesuatu. Kita perlu bekerja sebaik-baiknya mempergunakan seluruh pengetahuan, segenap kemampuan yang ada pada kita. Inilah hikmat.
Kita tidak perlu meragukan Tuhan. Tuhan akan melakukan bagian-Nya dengan sempurna untuk kita. Inilah hikmat yang harus kita miliki.
Hikmat tidaklah sekedar pengetahuan akan sesuatu, tetapi hikmat adalah gabungan antara kepintaran dan kebijaksanaan serta kemauan untuk melakukan apa yang dikatahui. Tuhan adalah sumber hikmat. Hikmat-Nya sungguh tak terduga.
Kita telah dianugerahkan Tuhan akal budi. Pakailah akal budi itu sebaik-baiknya.
Jadilah kita anak Tuhan yang penuh hikmat yang didasarkan kepada takut dan hormat kepada Allah.
Damai dan sukses buat kita semua!
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita senantiasa. Amin
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
![]() |
Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya |




