Harta yang Paling Mahal Yaitu Keselamatan Jiwa

Viewed : 1,370 views

Kisah 4:12
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia,sebab dalam kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.

Menurut kita, apakah harta yang paling mahal dan paling berharga?
Jawabannya beragam.

Mungkin yang paling mahal bagi seseorang adalah harta dan jabatan, karena itu dia terus berjuang tanpa lelah untuk memperolehnya, dan dia sangat takut kehilangan harta dan jabatan itu.

Mungkin pula yang paling berharga adalah hobbi, karena itu apapun yang terjadi dan sesibuk apapun dia, dia tidak mau kehilangan kesempatan untuk menyalurkan hobbinya itu.

Ada pula yang merasa bahwa yang paling mahal adalah hubungan baik dengan orang lain, karena itu dia berusaha untuk membina persahabatan dan kekerabatan. Dia tidak mau kehilangan sahabat. Selalu berusaha mempertahankan keakraban dengan orang lain.

Salah satu yang paling mahal juga adalah kesehatan. Banyak orang memiliki kesehatan yang baik tetapi lupa bersyukur kepada Tuhan.

Namun ada satu hal yang sungguh merupakan harta yang paling mahal yaitu keselamatan jiwa. Tidak ada hal yang paling mahal dibandingkan dengan keselamatan tersebut. Bahkan Tuhan Yesus pernah berkata, ”Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Matius 16:26).

Bersyukurlah bahwa Tuhan Yesus sudah menganugerahkan keselamatan yang mahal tersebut kepada kita. Oleh karena itu terimalah keselamatan itu. Selanjutnya hiduplah dan berbuatlah sesuai dengan kehendak Allah sebagai bukti bahwa kita telah dipanggil dan telah diselamatkan oleh Tuhan.

Selamat beraktivitas.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Photo by Damian Dlugosch on Unsplash

Comments

comments