Roma 14:19
Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Pasti kita pernah mengejar sesuatu. Bahkan mungkin saat inipun kita sedang mengejar sesuatu, mengejar impian dan cita-cita kita. Tentu ini amat baik asalkan impian dan cita-cita yang luhur dan mulia.
Salah satu pengertian mengejar adalah berusaha, atau berlari dengan kecepatan tinggi.
Alasan kita mengejar adalah karena kita tertinggal atau ketinggalan, atau karena kita ingin cepat beroleh sesuatu. Kita mengejar mungkin karena waktu sudah kritis, jadi jangan sampai terlambat.
Contoh mengejar adalah seseorang yang ketinggalan kereta api. Pas orang tersebut sampai di pintu stasiun, kereta berangkat. Maka orang itu berlari mengejar dengan mengerahkan segala tenaga.
Juga misalnya di bandara, karena jalan macet, sampai di bandara waktu sudah nyaris-nyaris. Maka orang tersebut akan berlari mengejar. Tidak peduli keadaan sekitar. Mungkin juga nabrak-nabrak orang atau benda-benda lain di sekitarnya.
Dalam ayat di atas, rasul Paulus mengatakan, ”Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.”
Jadi untuk terciptanya damai dan sejahtera, kita harus melakukan sesuatu, harus berusaha… harus mengejar. Itu tanggung jawab kita.
Dalam suasana damai dan sejahtera kita dapat dibangun dan membangun… saling membangun.
Oleh karena itu, sesuai dengan peran, tanggung jawab dan karunia serta talenta yang Tuhan beri, mari kita “mengejar” damai dan sejahtera, dimulai dari rumah, dengan sekitar rumah, di tempat kerja… di mana saja kita berada.
Terlebih dalam relasi kita dengan banyak orang dalam arena komunikasi kita yang semakin canggih saat ini, mari kita menyebarkan damai dan sejahtera.
Birlah ucapan kita, tulisan kita, bahkan gerak-gerik dan bahasa tubuh kita… semuanya mendatangkan dan menghadirkan damai dan sejahtera. Dengan demikian nama Allah akan dimuliakan melalu hidup kita, kita akan berbahagia, dan hidup kita akan berdampak positif.
S e m o g a ! !
Allah Sumber damai dan sejahtera serta sukacita menyertai kita sekalian. Amin.
Salam damai dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
![]() |
Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya |
Photo by Tim Marshall on Unsplash




