Sentralitas Kristus

Viewed : 1,041 views

Para sahabat yang terkasih.

Inilah kesaksian penulis Injil Yohanes tentang Yesus, sebagai, “Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran”. (Yoh 1:14).

Dan di dalam kepenuhan Nya, kita menerima kasih karunia demi kasih karunia. (Yoh 1:16).

Dan di dalam segala otoritasnya, Yesus bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.”

Sentralitas Yesus menjadi pusat kehidupan kita. Seperti apa yang di sampaikan Rasul Paulus, yang dikehendakinya adalah mengenal Dia. (Filipi 3:10)

Kata “di dalam” Dia, “dari Dia”, “oleh Dia”, dan “bagi Dia”, merupakan sebuah desain yang Allah rancangkan bagi kita. Kita seharusnya merelakan diri untuk dihisap, ditarik, dan hanyut di dalam rancangan itu.

Dengan mempertimbangkan semua itu, maka cara pandang kita di dalam memaknai relasi kita dengan Allah mulai digeser, titik gravitasinya bukan pada diri saya, tetapi pada Allah. Ini semua tentang Allah yang ingin berkarya di dalam hidup kita.

Oleh karena itu, saya mencoba mendefinisikan kembali hal-hal berikut.

Keselamatan adalah kita menerima kasih karunia dan kebenaran Allah di dalam Yesus.

Iman adalah sikap hati untuk mencari dan menantikan kasih karunia dan kebenaran Allah.

Pengharapan adalah kasih karunia dan kebenaran Allah itu dapat diandalkan.

Kasih adalah buah dari kasih karunia dan kebenaran Allah.

Melayani adalah membagikan kasih karunia dan kebenaran Allah kepada orang lain.

Bersaksi adalah menceritakan kasih karunia dan kebenaran Allah.

Berdoa adalah bertemu muka dengan muka dengan Allah yang penuh kasih karunia dan kebenaran.

Ketaatan adalah menaklukkan usaha dan perbuatan kedagingan kita kepada pemerintahan Allah yang penuh kasih karunia dan kebenaran.

Bersekutu adalah mengekspresikan kasih karunia dan kebenaran Allah di tengah komunitas orang percaya.

Pemuridan adalah melipatgandakan kasih karunia dan kebenaran Allah di dalam hidup orang lain.

Disiplin rohani adalah memperbesar kapasitas kita untuk mengalami dan menerima rahasia kasih karunia dan kebenaran Allah.

Kepemimpinan adalah membawa dan memfasilitasi orang lain untuk semakin mengalami kasih karunia dan kebenaran Allah.

Kekudusan hidup adalah menyingkirkan setiap hal yang menghalangi diri kita untuk mengalami kasih karunia dan kebenaran Allah.

Berkelimpahan adalah dipenuhi kasih karunia demi kasih karunia Allah dan kebenarannya di dalam hidup kita.

Kita bisa menambahkan sendiri….

Betapa dalam, lebar dan tingginya rahasia kasih karunia dan kebenaran Nya. Merupakan sebuah anugrah, jikalau mata kita dicelikkan untuk melihat rahasia-rahasia kemuliaanNya.

Hanya bagi Dia segala puji, hormat dan kuasa sampai selama-lamanya.

Salam.
Teja-5/7/2019

Teja adalah suami dari Titin, ayah dari Kasih dan Anugrah.

Image by Helmut H. Kroiss from Pixabay

Comments

comments