RENUNGAN
1 Yohanes 1:3
Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
Rasul Yohanes adalah salah satu orang yang langsung diajar dan dimuridkan Yesus. Yohanes langsung mendengar secara verbal ucapan Yesus. Secara fisik dia melihat langsung kehidupan Yesus. Dia melihat transparan keseharian Yesus. Bersama murid lain, Yohanes hidup dengan intens bersama Yesus.
Oleh karena itu Yohanes memberitakan dan mengajarkan apa yang dia lihat dalam hidup Yesus dan apa yang diajarkan oleh Yesus kepadanya.
Meski kita tidak melihat Yesus langsung seperti apa yang dialami Yohanes, namun kita bersyukur dan berbahagia karena kita percaya. Ingatlah apa yang dikatakan Yesus kepada Tomas dalam Yohanes 20:29:
“Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Pesan-pesan Yesus dapat kita dengar dan baca dari Injil. Sebab itu mari kita terus-menerus mendengar, membaca, mempelajari dan merenungkan firman Tuhan. Hal ini kita lakukan agar terus ada daya dan ada bekal yang dapat kita beritakan. Yang kita beritakan adalah keyakinan keselamatan dan persekutuan indahnya hidup dalam Yesus.
Walau kita tidak melihat kehidupan Yesus langsung, kitapun dapat mengutip sebagian dari kata-kata Yohanes dengan berkata, “Apa yang telah saya dengar itu, saya beritakan kepada kamu juga…” Ya… kita beritakan kata-kata Yesus… kita ceritakan hidup Yesus… kita sampaikan keinginan Yesus… kita ajak orang percaya dan ikut Yesus.
Selebihnya tentu kita lakukan apa kata dan pesan Yesus dalam hidup sehari-hari dalam bentuk ketaatan dan kasih kita kepada orang-orang melalui kesaksian hidup yang baik. Kita selaraskan hidup kita dengan kerinduan Yesus. Dengan demikian corak hidup kita mengundang perhatian orang kepada Yesus.
Sahabat yang kekasih, kelak akan ada PESTA BESAR pada hari kedatangan Yesus. Untuk itu sudah ada SURAT UNDANGAN diterbitkan dalam firman-Nya. Surat itu harus diedarkan agar banyak orang hadir dan berada dalam PESTA itu nanti. Banyak orang yang dibutuhkan untuk mengedarkannya.
Mari mendaftarkan diri menjadi anggota panitia sebagai seksi undangan PESTA BESAR itu.
Kita sering mungkin mengantarkan surat undangan pesta pernikahan, pesta ulang tahun, pesta wisuda dan berbagai pesta lainnya.
Terkadang kita kirim surat undangan lewat sms atau lewat WA, bicara melalui telepon, atau sarana media lainnya. Kalau bertemu dengan orang-orang yang diundang, kita selalu katakan:
“Jangan lupa datang ya!“,
atau kita berucap:
“Sampai jumpa dalam pesta itu nanti ya!“,
atau kita bergurau setengah mengancam berkata:
“Awas lho kalau tidak datang!”
Pertanyaannya adalah:
Apakah kita juga memiliki hati dan semangat yang sama mengundang orang-orang datang ke PESTA BESAR itu?
Alangkah indahnya bila kita berkata, “YES… SIAP… !!!“, bahkan mestinya lebih semangat dan semarak.
Semoga !
Selamat belajar…
Selamat bekerja…
Selamat beraktiftas…
Selamat melayani…
Tuhan memberkati. Amin
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
![]() |
Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya |