Mengejar Damai Sejahtera dan Saling Membangun

Viewed : 412 views

Roma 14:19
Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

Semua kita ingin damai. Kita ingin sejahtera. Dan hal itu bukan untuk diri kita saja, tetapi untuk orang lain juga. Untuk itu kita disuruh untuk mengejarnya.

Mengejar berarti berusaha dengan tekun, bekerja keras, dan tak pernah berhenti. Tak kenal lelah. Antusias dan semangat.

Penerapan dan implikasinya adalah dimulai dari dalam keluarga. Ada keharmonisan, kerukunan, dan hubungan yang sehat antar anggota keluarga. Kita bangun keluarga yang menghadirkan kasih Tuhan. Sering hal ini sulit, sebab itu doa dan niat sungguh berperan.

Dalam dunia kerja, jadilah orang yang produktif. Paling tidak tunaikan apa yang menjadi tanggung jawab kita sebaik kita bisa. Jangan lalai! Memiliki hubungan baik dengan semua rekan kerja. Loyal. Pakai kemampuan kita dengan semangat membangun. Kehadiran kita sungguh membawa manfaat.

Terlebih-lebih dalam pelayanan, biarlah kita berkontribusi menjadikan orang-orang semakin dekat dengan Tuhan. Kita semua bersama-sama dibangun untuk takut dan hormat kepada Tuhan. Itu semestinya kerinduan kita.

Mari kita ingat dan biarlah terjadi bahwa peran kita adalah menjadi pembangun dan penyemangat dimanapun kita berada dan dengan siapapun kita berelasi. Itu mestinya salah satu ciri kita dari sekian banyak hal positif yang mestinya muncul dari dalam diri kita sebagai anak-anak-Nya.
S e m o g a !

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Selamat berkarya.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita senantiasa. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Photo by Donald Giannatti on Unsplash

Comments

comments