Wahyu 3:21
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Dalam pertandingan tennis, seorang pria tiba-tiba terjatuh di lapangan. Seluruh penonton dan pemain lain, bahkan lawan tandingnya kaget.
Pria itu dikenal sebagai pemain tennis hebat, handal dan sehat. Dia sering bermain tennis karena memang itulah hobbynya.
Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa bapak itu terlalu memaksakan diri melampaui kekuatannya. Dia kelelahan dan kehabisan tenaga. Tetapi syukurlah dia berhasil ditolong.
Setelah sehat dia menceritakan bahwa dia merasa bersalah, sebab dalam set sebelumnya sudah terasa semestinya berhenti bermain, tetapi karena dia terdorong ingin menang, maka dia teruskan permainan dengan mengabaikan alarm dan aba-aba dari dirinya.
Pada umumnya manusia cenderung ingin lebih unggul, lebih baik, lebih kaya, lebih kuat, lebih berkuasa dari orang lain dan ingin menang dalam segala hal. Karena itu secara alamiah dalam diri seseorang sudah ada benih-benih untuk senantiasa berlomba dan berkompetisi dengan orang lain.
Pertanyaannya adalah salahkan kita berlomba?
Jawabannya: TIDAK!
Firman Tuhan bahkan menyuruh kita berlomba.
Masalahnya adalah apa jenis perlombaan kita dan bagaimana perlombaan itu dimenangkan.
Ibrani 12:1
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Kita diingatkan untuk berlomba degan tekun.
Rasul Paulus sendiri mengatakan bagaimana dia juga berlomba dalam hidupnya
Filipi 2:14-16
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Tujuan Paulus berlomba adalah untuk mengenal Kristus dan menjadi semakin serupa dengan Dia. Dalam Kisah 20:24, Paulus mengatakan bahwa dia tidak menghiraukan nyawanya sedikitpun asal saja dia dapat mencapi garis akhir (finísh) dalam tugas pelayanan yang diserahkan kepadanya.
Itu artinya bahwa kita pun diajak terus menerus berlomba dalam hidup ini, namun perlombaan kita adalah perlombaan iman untuk semakin dekat dengan Kristus.
Kita berlomba untuk mencari apa yang dikehendaki Allah, karena memang kita diciptakan untuk menyatakan kemuliaan dan untuk menyenangkan Tuhan.
Musuh kita berlomba bukanlah manusia. Dalam perlombaan kita, tidaklah menjadi persoalan bagi kita siapa juaranya, karena masing-masing kita akan beroleh upah dari Allah sesuai kehendak-Nya
Kita akan menjadi lebih dari pemenang, karena itu tetaplah dalam perlombaan iman di arena Tuhan dan jangan pernah mau ke luar dari situ!
Selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita senantiasa. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
![]() |
Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya |
Photo by Chino Rocha on Unsplash




