Tidak Melihat Namun Percaya Itulah Iman yang Hidup

Viewed : 1,146 views

Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala suatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Dalam sebuah cerita anak-anak dikisahkan tentang pembicaraan antara seekor induk ayam yang sedang mengeram telurnya dengan anaknya dalam telur yang sebentar lagi akan menetas.

Anaknya mengeluh kesakitan berada dalam telur yang sempit. Induknya mencoba menghibur anaknya itu dengan bercerita tentang indahnya dunia diluar telur.

Induk ayam mengatakan bahwa sebentar lagi anaknya akan dapat menikmati dunia yang luas dan lega, tidak sesempit telur yang dirasakan anaknya itu. Anaknya juga akan dapatkan teman-teman baru dan dapat bermain bersama mereka.

Akan tetapi anak ayam itu tidak percaya. Dia mengatakan bahwa dunia begitu sempit karena memang dia merasakan dunianya yang berbeda dengan cerita ibunya. Dia berada dalam telur yang hanya muat dengan dirinya. Anak ayam belum mampu menangkap dan mencerna bahwa dunia luas.

Kita berada dalam dunia ini yang sering terasa menyesakkan. Firman Tuhan menghibur dan menjanjikan hal yang indah dimasa yang akan datang. Tetapi sering kita sulit memahami apa yang dikatakan Firman Allah akan hal-hal yang akan datang. Pikiran kita sering dibatasi oleh logika dan kenyataan saat ini saja.

Logika kita sering menuntut bahwa sesuatu itu dapat diterima kebenarannya jika dapat dibuktikan.

Tidak sedikit orang beranggapan bahwa janji Tuhan adalah hal yang terlalu ideal dan mungkin hanya berlaku bagi orang tertentu saja. Tentu pikiran seperti ini akan menyulitkan kita untuk dapat sepenuhnya menerima dan memegang janji Allah.

Apakah kita harus melihat bukti dulu baru percaya?
Cenderung banyak orang seperti itu. Namun Yesus berkata, ”Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya,” Tidak melihat namun percaya itulah iman yang hidup.

Tuhan Yesus menyertai kita untuk tetap percaya dan memegang janji-janji Allah sepenuhnya walau akal dan pikiran kita terbatas untuk memahaminya. Amin

Selamat beraktivitas.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Photo by Christian Bowen on Unsplash

Comments

comments