Lukas 6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Ada tiga hal kalau kita berbuat tidaklah terlalu penting untuk diketahui orang lain, yaitu: jika kita berpuasa, jika kita berdoa dan jika kita memberi.
Khusus tentang memberi, dalam khotbah-Nya di bukit, Tuhan Yesus berkata, “Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu” (Matius 6:2-3).
Dalam memberi, manusia sering tidak tulus. Manusia sering memberi agar mendapatkan kembali sesuatu yang lebih besar. Manusia sering memakai prinsip memancing; dengan memberi umpan kecil, berharap mendapat ikan besar.
Memberi sering menjadi arena untuk popularitas. Memberi sering dipakai untuk memperoleh nama baik. Bahkan dalam memberi kepada orang-orang dalam keadaan susahpun, orang sering memberi dengan maksud-maksud tertentu.
Kiranya apa yang Tuhan telah perbuat dan telah berikan dapat menjadi inspirasi dan sebagai dasar bagi kita dalam berelasi dan dalam hal memberi kepada orang lain. Berilah dengan tulus dan sukacita. Berilah dengan tidak berharap kembali. Berilah dengan kasih… kasih agape.
Selamat beraktivitas.
Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
![]() |
Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya |