RENUNGAN
Filipi 3:13-14
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Ada dua kata penting dalam ayat di atas yatu berlari dan tujuan.
Rasul Paulus katakan dia berlari ke tujuan… Paulus berlari ke tujuan itu.
Paulus mengerti tujuannya dan ke sanalah dia berlari.
Bagaimana dengan kita?
Apakah kita mengerti tujuan kita ke mana?
Apakah kita berlari ke tujuan itu?
Ada 4 kemungkinan:
1. Mengerti tujuan dan berlari ke situ. Ini namanya bijak.
Kita haruslah seperti itu ! !
2. Mengerti tujuan, tetapi tidak lari ke sana… pelan-pelan saja. Ini namanya malas.
Janganlah ! !
Rugi ! !
3. Tidak mengerti tujuan, tetapi berlari. Ini namanya musafir. Atau mungkin pelarian.
Apakah kita menjadi musafir dan hidup dalam pelarian
Jangan ! !
Capek dan buang tenaga ! !
4. Tidak mengerti tujuan dan tidak berlari.
Ini nanya bodoh.
Tentulah tidak ada orang mau bodoh… tidak mau dikatakan bodoh. Namun nyatanya orang banyak bertindak bodoh, atau melakukan kebodohan.
Terjadilah pembodohan ! !
Janganlah ! !
Para sahabat, marilah kita menjadi seperti Rasul Paulus… berada dalam katagori nomor 1. Kita memahami panggilan dan tujuan hidup kita dan berlarilah ke sana… menuju sasaran.
Semoga ! !
Selamat ujian.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan menyertai dan memberkati kita. Dia menuntun kita di dalam kebenaran. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
![]() |
Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya |