Jangan Merendahkan Sesama

Viewed : 353 views

Yakobus 2:1
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.

Sering sekali manusia merendahkan sesamanya, apalagi jika dia merasa bahwa sesamanya itu tidak membawa manfaat apa-apa.

Orang sering dihargai dan dihormati jika masih dapat memberi keuntungan. Namun begitu sudah tak dibutuhkan lagi… dilupakan saja.

Sifat alami manusia sering melihat dan membeda-bedakan orang berdasarkan sejauh mana orang itu memberi faedah dan keuntungan. Sehingga kita sering bertindak kerdil dengan berpihak kepada manusia yang memiliki sesuatu yang kita butuhkan.

Orang yang nampaknya tak berpotensi dan tidak memenuhi harapan, cenderung tidak diperhatikan sebagaimana layaknya. Kita sering pilih kasih dengan memihak kepada siapa yang ”punya”, dan tidak menghiraukan orang yang ”tak punya”.

Allah tidaklah demikian. Allah tidak berpihak dan senantiasa mengasihi setiap manusia, meskipun mungkin manusia itu tidak produktif lagi oleh karena alasan tertentu yang tak dapat dihindari… misalnya karena faktor usia atau karena penyakit, dan sebagainya.

Adalah sangat baik jika kita menghargai orang-orang berposisi penting. Dan jika bisa baik jugalah kita berupaya untuk beroleh posisi yang baik, sebab hal itu merupakan peluang dan kesempatan untuk mengabdi dan melayani lebih luas. Namun ingatlah bahwa Allah mengasihi manusia bukan karena posisinya.

Kalau dipikir-pikir dengan hati terbuka dan jujur, kita ingin dan mengejar posisi penting lebih karena demi eksistensi kita dan sering tidak ada hubungannya dengan rencana Tuhan atas dunia ini. Bahkan ironinya, keinginan kita itu mungkin saja berlawanan dengan kehendak-Nya.

Sebagai anak Tuhan, mari kita belajar memandang manusia sebagaimana Allah memandang. Berilah penghargaan yang pantas dan patut kepada setiap orang yang posisinya baik, dan jangan lupa mengasihi dan bersimpati kepada orang yang posisinya kurang beruntung.

2 Korintus 5:16
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Photo by Christian Fregnan on Unsplash

Renungan Lainnya :

Comments

comments