Perkataan-Nya Keras

Viewed : 1,720 views

Yohanes 6:60, 66
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?”
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Oleh karena merasa perkataan Yesus dianggap keras, maka banyak pengikut Yesus mengundurkan diri.

Beratkah perkataan Yesus?… sehingga hal itu membuat kita berniat mundur atau menjadi tidak serius dengan Dia?

Perintah Yesus memang tidak dapat dan tidak mampu sepenuhnya kita ikuti dengan kekuatan sendiri. Ada peran Roh Kudus dalam diri kita, sehingga kita dimampukan untuk setia dan taat.

Sesungguhnya perintah Yesus bukanlah soal berat atau ringan, namun sering penyebabnya karena kita tidak percaya. Atau juga bahwa keinginan-Nya tidak sesuai dengan apa maunya kita.

Sering daya tarik dunia ini begitu kuat dan menyilaukan serta cocok rasanya dengan selera. Ketertarikan akan dunia ini membuat orang merasa seolah perintah Yesus menjadi penghalang untuk mendapatkannya. Orang akhirnya menurunkan standar firman Allah dan mengambil kesimpulan dan keputusan yang salah. Atau secara halus mengambil sikap kompromi.

Mari kita tetap meyakini sepenuhnya bahwa apa yang diajarkan Yesus sungguh itu adalah kebutuhan pokok kita.

Perkataan-Nya adalah kebenaran yang menghidupkan… terimalah !

Saat kita merasa tidak ada daya melakukan apa yang Dia ingin, berdoalah… mintalah kekuatan khusus, sehingga Dia menolong kita sepenuhnya untuk melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong kita untuk melakukan kehendak-Nya.
Amin

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya

Image by StockSnap from Pixabay

Renungan Lainnya :

Comments

comments